4 Keunggulan GCC yang Dijuluki Cikal Bakal NATO Islam

2 hours ago 3

loading...

Arab Saudi menjadi negara terdepan yang memimpin GCC sebagai cikal bakal NATO Islam. Foto/X

RIYADH - Dewan Pertahanan Gabungan Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) mengadakan sesi darurat di Doha, Qatar , pada hari Kamis lalu. Mereka membahas langkah-langkah keamanan regional yang mendesak sebagai tanggapan atas serangan Israel baru-baru ini terhadap kantor Hamas di ibu kota Qatar, yang menewaskan enam orang. GCC disebut sebagai cikal bakal NATO Islam.

Sekretaris Jenderal GCC, Jasem Mohamed AlBudaiwi, mengatakan serangan terhadap Negara Qatar dapat dianggap sebagai serangan terhadap semua negara GCC.

AlBudaiwi mengatakan negara-negara anggota akan mengaktifkan mekanisme pertahanan bersama, meningkatkan pertukaran intelijen, mengoordinasikan posisi udara, mengaktifkan sistem peringatan dini terhadap rudal balistik, dan melaksanakan latihan gabungan, termasuk latihan angkatan udara regional.

Qatar adalah negara ketujuh yang dibom Israel sejak awal tahun ini.

4 Keunggulan GCC yang Dijuluki Cikal Bakal NATO Islam

1. 6 Negara Arab yang Bersatu

Melansir Al Jazeera, Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) adalah blok politik dan ekonomi yang dibentuk pada tahun 1981. Blok ini menyatukan enam negara Arab di Jazirah Arab:

Bahrain
Kuwait
Oman
Qatar
Arab Saudi
Uni Emirat Arab (UEA)

GCC didirikan untuk mendorong kerja sama di bidang keamanan, ekonomi, dan politik, dan sering kali mengoordinasikan posisi dalam isu-isu regional dan internasional.

Pada tahun 2023, negara-negara GCC secara kolektif menghabiskan USD114,5 miliar untuk militer mereka. Arab Saudi menyumbang porsi terbesar, menganggarkan setidaknya USD69 miliar dan menempati peringkat ketujuh sebagai negara dengan pengeluaran militer terbesar di dunia, diikuti oleh Uni Emirat Arab (UEA) sebesar USD20,7 miliar, Qatar sebesar USD9,02 miliar, Kuwait sebesar USD7,77 miliar, Oman sebesar $6,5 miliar, dan Bahrain sebesar USD1,4 miliar, menurut International Institute for Strategic Studies, Military Balance 2024.

Baca Juga: Akankah Saudi Memiliki Akses ke Senjata Nuklir Pakistan?

2. Mayoritas Memiliki Pangkalan Militer AS

AS telah mengoperasikan pangkalan militer di Timur Tengah selama beberapa dekade.

Menurut Council on Foreign Relations, AS mengoperasikan jaringan luas pangkalan militer, baik permanen maupun sementara, di setidaknya 19 lokasi di kawasan tersebut.

Dari jumlah tersebut, delapan merupakan pangkalan permanen di lima dari enam negara GCC – Bahrain, Kuwait, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab – serta di Mesir, Irak, dan Yordania.

Read Entire Article
Politics | | | |