Abdul Rahman Farisi: Diplomasi Nilai Tambah Presiden Prabowo

5 hours ago 4

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sekretaris Bidang Kebijakan Ekonomi DPP Partai Golkar, Abdul Rahman Farisi, menilai diplomasi luar negeri Presiden Prabowo Subianto telah berhasil menandai era baru yang lebih produktif dan berpihak pada kepentingan ekonomi nasional. Ia menyebut pendekatan yang dijalankan Prabowo sebagai bentuk nyata dari diplomasi nilai tambah, yakni diplomasi yang tidak hanya membangun relasi, tapi membawa pulang manfaat strategis bagi negara.

“Diplomasi Presiden Prabowo tidak hanya menciptakan hubungan baik, tapi membawa pulang hasil konkret untuk memperkuat fondasi ekonomi nasional. Ini bukan diplomasi simbolik, ini diplomasi nilai tambah,” ujar Abdul Rahman, Senin (7/7).

Ia menyoroti sejumlah hasil nyata dari kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo yang langsung menghasilkan komitmen investasi besar dan menyasar sektor-sektor strategis. Dari kunjungan ke Arab Saudi, Indonesia berhasil mengamankan komitmen investasi senilai 27 miliar dolar AS, yang difokuskan untuk energi bersih, industri petrokimia, ekonomi digital, dan sektor kesehatan.

"Salah satu kerja sama paling konkret ialah kolaborasi antara Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dan ACWA Power asal Arab Saudi senilai 10 miliar dolar AS atau sekitar Rp 162 triliun untuk pengembangan energi bersih," tambah mantan Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin ini.

Selain sektor ekonomi, kunjungan tersebut juga menghasilkan kesepakatan pembangunan “Kampung Haji Indonesia” di Makkah, sebagai bentuk peningkatan layanan jemaah dan simbol penguatan hubungan antarumat. Seluruh kesepakatan ini ditandatangani langsung bersama Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman.

Sementara dari kunjungan ke Rusia, pemerintah Indonesia memperoleh kesepakatan kerja sama investasi senilai Rp 37,64 triliun, termasuk proyek strategis bersama lembaga investasi nasional kedua negara untuk mendukung sektor teknologi, energi, dan ketahanan industri.

“Hal yang dilakukan Presiden Prabowo adalah menggeser wajah diplomasi kita dari yang reaktif menjadi proaktif. Ia datang dengan rencana tindak lanjut dan langsung disambut sebagai mitra sejajar,” ujar Abdul Rahman.

Ia menilai diplomasi yang dilakukan Prabowo menegaskan posisi baru Indonesia sebagai negara yang percaya diri, punya agenda, dan membawa arah. Model diplomasi seperti ini diyakininya sangat efektif di tengah perubahan global yang menuntut negara-negara berkembang untuk memiliki strategi sendiri.

Menurut Abdul Rahman, diplomasi nilai tambah yang dibangun Prabowo sangat sesuai dengan semangat Visi Asta Cita, yakni menciptakan kemandirian ekonomi, penguasaan atas teknologi, dan pemerataan manfaat pembangunan antarwilayah. Ia berharap model ini dapat terus dijaga dan dikembangkan dalam setiap hubungan luar negeri Indonesia di masa mendatang.

“Ini bukan hanya kerja luar negeri. Ini strategi kebangsaan. Kita tidak lagi menjual citra, kita membawa visi, dan pulang membawa manfaat,” tutupnya.

Read Entire Article
Politics | | | |