AI dan Dunia Public Relations

4 hours ago 2

Image Universitas Ahmad Dahlan

Edukasi | 2025-05-16 23:35:22

Penyampaian Materi oleh Tin Ngo pada IPRC di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto Anove)

Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) semakin mengubah wajah dunia Public Relations (PR). Fenomena ini menjadi bahasan utama dalam Indonesia Public Relations Conference (IPRC) 2025 yang mengusung tema “Transformasi Humas melalui AI: Dari Strategi Menuju Narasi”. Acara digelar Sabtu, 10 Mei 2025, di Amphitarium Gedung Kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Kegiatan ini merupakan inisiatif tahunan dari Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) Yogyakarta, dan tahun ini menandai penyelenggaraan yang keenam. IPRC menjadi ruang bertemunya para akademisi, praktisi, dan mahasiswa dari berbagai universitas untuk berdiskusi tentang perkembangan serta tantangan dunia kehumasan di era digital.

Salah satu sesi yang paling menarik perhatian peserta adalah keynote speech dari Tin Ngo, Asia-Pacific Business Development Manager Pancake. Dalam paparannya yang bertema “The Power of AI: Transforming Business-Customer Interactions”, Tin mengupas tentang bagaimana kecerdasan buatan diintegrasikan dalam platform Pancake untuk mendukung manajemen komunikasi digital, pemasaran, dan relasi pelanggan secara efisien.

“AI tidak hanya mempercepat proses kerja, tapi juga meningkatkan kualitas relasi antara brand dan audiens melalui fitur-fitur seperti chatbot, data analytics, dan personalisasi pesan,” jelasnya.

Seminar ini juga menghadirkan sesi call for papers, yang menjadi panggung bagi para akademisi dan mahasiswa untuk mempresentasikan riset terbaru mereka di bidang Public Relations.

Dengan dihadirkannya narasumber berskala internasional dan semangat lintas sektor, IPRC 2025 menunjukkan bahwa integrasi teknologi, terutama AI, menjadi aspek penting dalam mengembangkan strategi komunikasi yang adaptif dan relevan pada saat ini. (Anove)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Read Entire Article
Politics | | | |