Aktivitas Sektor Jasa China Menurun di Tengah Tekanan Tarif AS

12 hours ago 6

loading...

Aktivitas sektor jasa di China menurun di tengah tekanan tarif dari Amerika Serikat. Foto/SINDO News

JAKARTA - Aktivitas layanan dan jasa di China memburuk lebih dari yang diperkirakan pada April lalu, menurut sebuah badai survei swasta. Ini menjadi indikator kemunduran terbaru bagi perekonomian China yang sudah berada di bawah tekanan akibat pengenaan tarif dari Amerika Serikat (AS).

Indeks manajer pembelian (PMI) sektor jasa versi Caixin China turun ke angka 50,7—level terendah dalam tujuh bulan—berdasarkan pernyataan dari Caixin dan S&P Global pada 6 Mei. Rata-rata perkiraan ekonom yang disurvei oleh Bloomberg adalah 51,8. Angka di atas 50 menunjukkan ekspansi.

Angka yang mengecewakan ini semakin memperkuat kekhawatiran bahwa ekonomi China menghadapi risiko perlambatan cepat mulai kuartal kedua, setelah awal tahun yang cukup solid.

Baca Juga: Dampak Perang Dagang: Canton Fair Sepi, Industri Ekspor China Terguncang

Dampak Tarif AS

Dengan PMI resmi yang menunjukkan bahwa aktivitas pabrik sudah terpukul akibat lonjakan tarif AS pada April, kini muncul pertanyaan apakah para pembuat kebijakan bisa cukup cepat mendorong konsumsi domestik untuk menutup kehilangan permintaan ekspor yang diperkirakan akan terjadi.

"Perbaikan pasar masih terbatas di tengah sengketa dagang China-AS," tulis ekonom senior Wang Zhe dari Caixin Insight Group, dikutip dari The Straits Times, Jumat (9/4/2025).

“Para pelaku sektor jasa mengungkapkan kekhawatiran mereka atas dampak tarif AS,” sambungnya.

Sub-indeks yang mengukur ekspektasi terhadap aktivitas masa depan sektor layanan dan jasa turun ke level terendah kedua sejak pengumpulan data dimulai pada 2005. Angka tersebut hanya lebih buruk pada Februari 2020, saat pandemi Covid-19 merebak.

Selain menghantam sentimen, tarif AS juga menyebabkan pertumbuhan pesanan bisnis baru menjadi yang paling lambat sejak Desember 2022.

Sebagai tanda bahwa permintaan tenaga kerja di China mulai menurun, perusahaan sektor jasa memangkas jumlah pegawainya untuk bulan kedua berturut-turut pada April karena kekhawatiran terhadap biaya, menurut sub-indeks ketenagakerjaan.

Read Entire Article
Politics | | | |