Angel Di Maria menendang bola selama acara perkenalannya sebagai pemain baru Rosario Central di stadion Gigante de Arroyito di Rosario, Argentina, Senin, 7 Juli 2025.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Angel Di María berlinang air mata saat diperkenalkan sebagai rekrutan terbaru Rosario Central pada Senin (7/7/2025), 18 tahun setelah ia meninggalkan klub masa kecilnya tersebut.
Di María, yang membantu Argentina memenangkan Piala Dunia 2022, selalu ingin kembali ke Rosario, tetapi ia menerima ancaman kematian dari geng pengedar narkoba.
Terletak 300 kilometer di utara Buenos Aires, Rosario merupakan pusat kejahatan kekerasan dan bentrokan antara kelompok-kelompok yang berusaha memonopoli perdagangan narkoba.
"Kembali ke rumah setelah sekian lama adalah hal yang sangat istimewa. Itu yang saya inginkan. Bermain lagi untuk Central,“ kata Di Maria, yang kini berusia 37 tahun. ”Menjadi juara bersama Central adalah satu-satunya hal yang saya lewatkan.
“Saya tidak percaya saat berlatih hari ini. Rasanya seperti pertama kali. Saya sangat menikmati sesi latihan pertama saya.”
Di Maria bergabung dengan Rosario Central saat berusia empat tahun. Ia mencatatkan debut profesionalnya bersama klub tersebut pada usia 17 tahun pada 2005. Setelah memenangkan Piala Dunia U-17 2007, dia dijual ke Benfica.
Di Maria kemudian bermain untuk Real Madrid, Manchester United, Juventus, Paris Saint-Germain, dan Benfica untuk kedua kalinya, dan mengumpulkan hampir 30 trofi. Dia mencetak gol melawan Prancis di final Piala Dunia 2022 di Qatar dan memenangkan dua Copa America terakhir.
Ia baru saja tampil di Piala Dunia Klub bersama Benfica. Di Maria mencetak tiga gol untuk tim Portugal tersebut yang tersingkir oleh Chelsea pada babak 16 besar.
“Saat ini, saya tidak memikirkan pensiun,” katanya. “Saya memikirkan bermain, menikmati diri sendiri. Tentang terus bermain di level apa pun yang telah saya lakukan.”
sumber : AP