Apakah Sinergi Orang Tua dan Sekolah Berpengaruh pada Pembentukan Karakter Siswa?

2 hours ago 3

Image Zahrotun Nafiah

Parenting | 2025-12-10 18:56:04

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan perubahan sosial, anak-anak menghadapi tantangan yang semakin kompleks dalam proses tumbuh kembangnya. Bukan hanya kebutuhan fisik yang harus dipenuhi, tetapi juga kebutuhan emosional, sosial, dan moral. Di lingkungan keluarga dan sekolah memainkan peran sentral sebagai tempat pertama dan kedua yang paling mempengaruhi perkembangan anak.

Walaupun peran keluarga dan sekolah sangat dekat, kenyataannya masih banyak pola pengasuhan dan sistem pendidikan yang kurang selaras dengan kebutuhan perkembangan anak. Kebanyakan orang tua hanya fokus pada menuangkan materi, sementara sekolah cenderung menitikberatkan pada pencapaian akademik tanpa memperhatikan aspek sosial dan emosional. Kemunculannya menimbulkan berbagai dampak, seperti rendahnya rasa percaya diri, kemampuan bersosialisasi yang lemah, kecanduan gadget, serta munculnya perilaku agresif atau menarik diri. Ketika pola pelatihan di rumah dan sekolah tidak sejalan, anak sering kali merasa bingung menentukan arah perkembangan dirinya.

Para ahli perkembangan pentingnya lingkungan sosial dalam membentuk kepribadian dan kemampuan anak. Bandura menyatakan bahwa anak belajar melalui peniruan terhadap perilaku orang-orang di sekitarnya, yang berarti orang tua dan guru menjadi teladan utama. Vygotsky menambahkan bahwa perkembangan kognitif terjadi melalui interaksi sosial yang mendukung, bukan hanya dari proses belajar individu. Sementara Erikson menjelaskan bahwa anak membutuhkan lingkungan yang penuh dukungan untuk membangun rasa percaya diri dan identitas diri. Sejalan dengan itu, Bronfenbrenner menegaskan bahwa keluarga dan sekolah merupakan lingkungan terdekat yang paling menentukan arah perkembangan anak.

Sudah saatnya keluarga dan sekolah menyadari bahwa perkembangan anak tidak bisa berjalan secara terpisah. Pendidikan bukan hanya perkara nilai dan prestasi akademik, melainkan pembentukan mental, moral, dan kemampuan sosial yang diperlukan dalam kehidupan nyata. Orang tua dan guru perlu mewujudkan komunikasi yang baik, bertukar informasi mengenai perkembangan anak, serta saling berkolaborasi dalam menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan humanis. Jika kedua lingkungan utama ini bersinergi, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang cerdas, berakhlak, percaya diri, dan mampu beradaptasi dengan tantangan zaman. Dan ketika keluarga menjadi rumah pertama yang penuh cinta, dan sekolah menjadi rumah kedua yang memperkuat jati diri, maka perkembangan anak akan mengalir secara utuh dan bermakna yang melahirkan generasi yang berkualitas dan berkarakter.

Di tulis oleh : Dea Putri Apriyadi, Della Sapitri, Zahrotun Nafi'ah. Selaku Mahasiswa PGSD Universitas Pamulang.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Read Entire Article
Politics | | | |