Bank-Bank Sentral Negara Anggota BRICS Sepakat Perkuat Kerja Sama

6 hours ago 4

Presiden Prabowo Subianto saat sesi foto bersama di KTT Ke-17 BRICS di Rio de Janeiro, Brasil, Ahad (6/7/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, BRASIL -- Bank sentral dan kementerian keuangan negara-negara BRICS sepakat untuk memperkuat kerja sama internasional dengan mendorong sistem perdagangan multilateral yang terbuka, inklusif, dan berbasis pada aturan (rule based trading system). Hal tersebut mengemuka dalam rangkaian Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral BRICS, yang diselenggarakan pada 4-5 Juli 2025 di Rio de Janeiro, Brasil. Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Filianingsih Hendarta dan Wakil Menteri Keuangan Thomas A. M. Djiwandono memimpin delegasi Republik Indonesia dalam pertemuan tersebut.

“Ke depan, negara-negara BRICS sepakat untuk memperkuat kerja sama internasional,” kata Filianingsih sebagaimana dikutip dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin (7/7/2025).

Penguatan kerja sama internasional ini salah satunya melalui eksplorasi peluang kerja sama lebih lanjut di sejumlah area strategis, termasuk sistem pembayaran, jaring pengaman keuangan internasional (JPKI), pembiayaan berkelanjutan, dan keamanan siber. Selain itu, BRICS juga mendukung pentingnya penguatan inklusivitas dan representasi negara berkembang dalam tata kelola global, salah satunya melalui penguatan koordinasi kebijakan, serta peningkatan transparansi dan pertukaran informasi antaranggota guna menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Adapun peran aktif BI di BRICS merupakan dukungan BI terhadap langkah strategis Pemerintah untuk memperkuat posisi global Indonesia, membuka peluang ekonomi baru, dan memperkokoh peran strategis Indonesia sebagai penghubung antara negara maju dan berkembang.

Pada pertemuan tersebut, Filianingsih turut menekankan pentingnya kebijakan moneter yang tetap forward-looking dan pre-emptive menjaga stabilitas dalam rangka memperkuat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Dalam hal ini, BI terus memperkuat bauran kebijakan antara lain melalui penerapan simulasi berbasis skenario guna mengantisipasi dampak rambatan global. Lebih lanjut, langkah bank sentral Indonesia diperkuat melalui koordinasi yang erat dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) untuk menjaga stabilitas sistem keuangan.

Di samping itu, langkah yang dilakukan BI juga didukung oleh pendalaman pasar keuangan, penguatan kerja sama kawasan, dan penyampaian komunikasi kebijakan yang jelas dan konsisten untuk menjaga ekspektasi dan meningkatkan kredibilitas kebijakan.

sumber : Antara

Read Entire Article
Politics | | | |