Bea Cukai Jateng DIY Beri Fasilitas KITE Pembebasan untuk PT Trimas Bellindo Aparel Manufaktur

8 hours ago 3

KITE Pembebasan ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk ekspor Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -  Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) secara resmi memberikan fasilitas fiskal Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) Pembebasan kepada PT Trimas Bellindo Aparel Manufaktur. Penyerahan fasilitas ini dilaksanakan di Kanwil Bea Cukai Jateng DIY pada Selasa (8/7/2025) sebagai wujud dukungan pemerintah terhadap pertumbuhan industri berorientasi ekspor.

Kepala Seksi Bimbingan Kepatuhan dan Hubungan Masyarakat Kanwil Bea Cukai Jateng DIY, R. Megah Andiarto menjelaskan KITE Pembebasan adalah fasilitas kepabeanan berupa pembebasan bea masuk serta tidak dipungut pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) atas impor bahan baku untuk diolah, dirakit, atau dipasang pada barang hasil produksi yang kemudian diekspor.

Tidak ada kode iklan yang tersedia.

"Insentif fiskal KITE Pembebasan ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk ekspor Indonesia di pasar global," ujar Megah.

Ia menambahkan fasilitas ini diharapkan dapat mendorong investasi, menstimulasi kegiatan ekonomi sehingga pada akhirnya menciptakan lapangan kerja baru. PT Trimas Bellindo Aparel Manufaktur, yang berlokasi di Desa Menur, Parangjoro, Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri pakaian jadi. Produk-produknya akan diekspor ke berbagai negara tujuan seperti Jepang, Amerika Serikat, Inggris, Kanada, dan Australia.

Dengan adanya fasilitas KITE Pembebasan, perusahaan ini diproyeksikan akan menunjukkan pertumbuhan signifikan. Pada tahun 2025, nilai penjualan ditargetkan mencapai Rp 41 miliar dan meningkat menjadi Rp 74,1 miliar pada tahun 2027.

Kontribusi Pajak Penghasilan (PPh) Badan diperkirakan sebesar Rp 180 juta pada 2025 dan melonjak menjadi Rp 652 juta pada 2027. Selain itu, jumlah tenaga kerja juga diperkirakan meningkat dari 452 orang pada tahun 2025 menjadi 603 orang pada tahun 2027.

Megah turut menyoroti dampak ekonomi positif bagi warga sekitar dengan adanya fasilitas ini. Fasilitas KITE Pembebasan yang diberikan kepada PT Trimas Bellindo Aparel Manufaktur akan membuka lebih banyak lapangan pekerjaan.

" Di mana 40 persen di antaranya akan menyasar warga Sukoharjo, 40 persen warga Solo Raya, dan 20 persen luar Solo. Ini akan menjadi penggerak ekonomi warga sekitar dan perusahaan juga berkomitmen memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui program Corporate Social Responsibility (CSR)," kata dia.

Sementara itu, Direktur PT Trimas Bellindo Aparel Manufaktur, Kartono Budiman menyampaikan ucapan terima kasih dan komitmennya. "Kami sangat berterima kasih atas fasilitas KITE Pembebasan ini. Kami akan memanfaatkan fasilitas ini semaksimal mungkin untuk meningkatkan kapasitas produksi dan daya saing ekspor kami, sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian lokal," ujar Kartono.

Read Entire Article
Politics | | | |