BNI Perkuat Tata Kelola dan Kultur Antikorupsi

3 hours ago 5

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)  menegaskan penguatan kultur antikorupsi sebagai bagian dari strategi menjaga integritas dan kepercayaan publik di tengah dinamika industri perbankan nasional. Komitmen ini ditegaskan di tengah momentum peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) 2025.

Direktur Human Capital & Compliance BNI Munadi Herlambang mengatakan, perseroan berkomitmen penuh menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG). Penguatan budaya integritas tersebut disebut selaras dengan kampanye pencegahan dan pemberantasan korupsi yang terus digaungkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Komitmen itu pun kembali mendapat pengakuan eksternal setelah BNI meraih penghargaan The Most Trusted Company dalam ajang Corporate Governance Perception Index (CGPI) Award 2025. Penghargaan yang diselenggarakan Majalah SWA bersama Indonesia Independen Cipta Governansi (IICG) ini diumumkan pada Selasa (25/11/2025) di Jakarta, dan diterima langsung oleh Munadi Herlambang.

Pada ajang CGPI tahun ini, BNI meraih predikat Perusahaan Kategori Sangat Tepercaya, yang mencerminkan kemampuan perseroan menjalankan praktik tata kelola modern dan berkelanjutan. Bagi BNI, apresiasi ini dipandang sebagai pengakuan penting atas upaya memperkuat budaya integritas serta tata kelola yang bersih dan transparan.

"Pencapaian ini menjadi bukti bahwa langkah transformasi tata kelola yang dijalankan BNI mendapatkan pengakuan positif dan memotivasi kami untuk terus memperkuat penerapan GCG ke depan,” ujar Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo dalam keterangan tertulis, Rabu (10/12/2025).

IICG menilai transformasi BNI berhasil memperkuat fondasi tata kelola perusahaan melalui pengembangan solusi ekosistem bisnis digital, peningkatan daya saing global, serta penguatan manajemen risiko dan operasional secara menyeluruh. Upaya tersebut diposisikan sebagai bagian dari strategi menjaga kinerja berkelanjutan.

Selain itu, BNI terus memperbarui platform teknologi, meningkatkan efisiensi proses bisnis, serta memperluas proposisi layanan pada segmen ritel, komersial, wholesale, hingga global banking. Transformasi ini diarahkan untuk menjadikan BNI sebagai institusi perbankan dengan standar layanan dan tata kelola yang kompetitif di tingkat internasional.

Okki menegaskan, transformasi BNI tidak hanya berfokus pada pertumbuhan, melainkan pada keberlanjutan jangka panjang. “BNI kini bertransformasi tidak hanya untuk mengejar pertumbuhan, tetapi memastikan keberlanjutan, efisiensi, serta customer experience yang semakin baik,” tuturnya.

Perseroan meyakini bahwa implementasi GCG yang kuat dan konsisten merupakan kunci utama dalam menjaga kepercayaan pemangku kepentingan sekaligus memastikan pertumbuhan yang sehat dalam jangka panjang. Momentum Hakordia 2025 pun menjadi penegas bahwa penguatan kultur antikorupsi terus dijaga sebagai fondasi utama transformasi BNI.

Read Entire Article
Politics | | | |