REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam Alquran surah al-Fajr, Allah SWT menerangkan tentang tiga contoh kaum terdahulu. Ketiganya sudah merasakan pedihnya azab. Suku-suku bangsa itu adalah Ad, Tsamud, dan Firaun.
Mereka bukanlah golongan yang tidak berhasil membangun kesuksesan selama di dunia. Bahkan, ketiganya dapat dikatakan telah mencapai puncak kejayaan materiil. Kaum Ad, yang berpusat di Iram—sebuah kota kuno di Semenanjung Arab—dikenal pandai mendirikan bangunan-bangunan tinggi. Karya mereka bisa dianggap sebagai “pencakar langit” pada masa itu. “Iromadzaatil ‘imaad,” begitu bunyi ayat ketujuh surah al-Fajr, menyinggung karakteristik kaum tersebut.
Kaum Tsamud berhasil mengubah dinding-dinding gunung batu cadas. Dengan kemahiran, mereka menjadikan sisi gunung tersebut sebagai bangunan-bangunan indah atau istana. “Wa tsamudalladziina jaabush shokhro bilwaad”, ‘dan (terhadap) kaum Tsamud yang memotong batu-batu besar di lembah.” Terakhir, kaum Firaun yang dijelaskan telah berhasil membangun piramid-piramid dan kuil-kuil dengan banyak tiang nan megah. “Wa fir’auna dzil autaad”, ‘dan (terhadap) Fir‘aun yang mempunyai pasak-pasak (bangunan yang besar).’
Dari redaksi ayat-ayat di atas, tergambar bahwa Allah sendiri yang menyebutkan bukti-bukti keberhasilan mereka secara materiil. Namun, penyebutan itu sama sekali tidak bermaksud untuk membanggakannya.
Semua itu diceritakan kepada umat Nabi Muhammad SAW untuk menegaskan, pencapaian-pencapaian mereka adalah sangat kecil dalam pandangan Allah Ta’ala.
Allah tidak butuh dengan seluruh yang mereka raih. Bagi-Nya, letak kemuliaan suatu kaum bukan pada harta dan kemegahan fasilitas, melainkan pada keimanan dan ketakwaan.
اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْۗ
"Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa" (QS al-Hujurat: 13).
Menurut Nabi Muhammad SAW, generasi yang terbaik ialah pada zaman sahabat, lalu generasi sesudahnya (tabiin), lalu yang berikutnya lagi (tabiit tabiin). “Khairul quruuni qarnii, tsumma alladziina yaluunahu, tsumma alladziina yaluunahu.” Bahwa ketiga generasi ini jauh lebih baik dari pada generasi sekarang disebabkan kualitas mereka. Ketiganya menunjukkan ketakwaan yang nyaris sempurna.
Jadi, azab yang ditimpakan kepada kaum Ad, Tsamud, dan Firaun disebabkan perbuatan mereka sendiri. Masing-masing telah melakukan penyimpangan. Ketiganya mengingkari risalah kebenaran yang telah ditunjukkan Allah melalui nabi-nabi-Nya.
Dengan kata lain, baik Ad, Tsamud, maupun Firaun tidak beriman dan tidak pula bertakwa kepada-Nya. Allah SWT berfirman dalam ayat ke-11 surah al-Fajr.
الَّذِيْنَ طَغَوْا فِى الْبِلَادِۖ
"Yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri."
sumber : Hikmah Republika oleh Ustaz Amir Faishol Fath

1 hour ago
1













































