Dana Kelolaan DPLK Syariah Bank Muamalat Tembus Rp1,76 Triliun, Tumbuh 4,1 Persen

9 hours ago 5

Ilustrasi layanan dari PT Bank Muamalat Indonesia Tbk.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Syariah Muamalat, yang didirikan oleh PT Bank Muamalat Indonesia Tbk untuk melayani investasi pensiun berbasis syariah, mencatat peningkatan signifikan jumlah peserta korporasi hingga kuartal I 2025. Executive Director DPLK Syariah Muamalat Aznovri Kurniawan menyampaikan bahwa jumlah peserta korporasi telah mencapai 844 perusahaan, meningkat 11,2 persen dibandingkan kuartal pertama tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 759 perusahaan. Sementara itu, jumlah peserta individu tercatat lebih dari 123 ribu orang.

"Peningkatan jumlah peserta ini mencerminkan kepercayaan korporasi dan masyarakat terhadap DPLK Syariah Muamalat dalam perencanaan keuangan jangka panjang," ujar Aznovri di Jakarta, Jumat (4/7/2025).

Aznovri juga menyatakan rasa syukurnya karena DPLK Syariah Muamalat mampu mencatat kinerja positif di tengah tantangan ekonomi. Per Maret 2025, dana kelolaan DPLK Syariah Muamalat mencapai Rp1,76 triliun, tumbuh 4,1 persen dibandingkan posisi akhir Desember 2024 (year-to-date).

Hasil investasi selama setahun terakhir pun terbilang memuaskan, dengan imbal hasil mencapai 6,6 persen. "Alhamdulillah, nilai aktiva bersih (NAB) juga menunjukkan pertumbuhan. Hal ini merupakan wujud komitmen kami dalam mengelola dana pensiun secara amanah dan profesional," ucapnya.

Sebagai DPLK syariah pertama di Indonesia, lembaga ini mengusung tiga pilar strategi untuk penguatan bisnis, yaitu pertumbuhan usaha yang solid, optimalisasi investasi dan tata kelola, serta peningkatan layanan berbasis digital.

Guna mewujudkan ketiga pilar tersebut, DPLK Syariah Muamalat memaksimalkan jaringan distribusi produk melalui kantor cabang Bank Muamalat serta menjalin kemitraan strategis dengan berbagai pihak.

Selain itu, perusahaan juga menyesuaikan paket investasi dengan profil risiko dan kebutuhan peserta. Perubahan sistem inti (core system) turut dilakukan guna meningkatkan pelayanan dan mempercepat transformasi digital.

"Kami terus berkomitmen dan berperan aktif dalam meningkatkan literasi serta inklusi keuangan syariah masyarakat melalui berbagai sarana edukasi," tutup Aznovri.

Read Entire Article
Politics | | | |