Detik-detik Mencekam Saat Longsor Timbun Rumah Warga Lembang

5 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Ratnasingsih (43) masih ingat betul detik-detik longsor tebing menerjang rumahnya di Kampung Areng, RT 01/11, Desa Wangunsari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat pada Jumat (16/5) subuh.

Tanah basah mulai menyusup ke celah-celah dapur rumahnya ketika ia sedang memanaskan air sekitar pukul 04.30 WIB. Tanpa diduga, tebing yang berada dekat rumahnya tiba-tiba longsor. Dalam hitungan detik, pintu keluar tertutup rapat oleh timbunan tanah, ranting pohon, dan reruntuhan tembok yang runtuh.

"Saya cuma sempat menoleh, terus langsung gelap, lumpur di mana-mana. Saya panik, enggak bisa keluar," ujar Ratnasingsih (43) di lokasi, Sabtu (17/5).

Ia spontan berteriak meminta pertolongan karena panik hingga akhirnya membangunkan tetangga sekitar yang segera bergegas mendatangi sumber suara. Ratnasingsih pun terjebak di dapur yang hanya bisa diakses dari jendela yang akhirnya didobrak paksa oleh para tetangga dengan alat seadanya.

Namun jeritan Ratnasingsih bukan hanya untuk dirinya. Dua anak perempuannya Iin Nuraeni (21) dan Elva Rivani (12) masih tertidur di kamar bawah, tak menyadari ancaman maut yang menanti.

Kekhawatiran Ratna menjadi kenyataan. Begitu para tetangga berhasil membebaskannya dari dapur, ia berlari ke arah kamar anak-anaknya. Iin, sang kakak, ternyata lebih dulu sadar. Ia berupaya menyelamatkan adiknya, Elva, dari reruntuhan. Namun justru tubuhnya sendiri yang tertimbun longsor hingga setengah badan.

"Saya takut banget. Anak-anak masih di kamar. Saya teriak-teriak, semoga ada yang dengar," kata Ratna.

Puluhan warga, termasuk sang ayah Ada (50), bergegas menggali tanah dengan tangan kosong dan alat seadanya. Lintasan waktu terasa begitu lambat. Setelah lebih dari satu jam penuh harap dan cemas, Iin akhirnya berhasil dievakuasi dengan kondisi luka lebam di lengan dan kaki.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, jumlah rumah yang terdampak longsor ada 21. Rinciannya, 4 rumah rusak berat, 2 rumah rusak sedang dan sisanya rawan terdampak longsor susulan sehingga sebanyak 104 jiwa terpaksa mengungsi sementara di dalam masjid terdekat dan tenda di halaman masjid demi keamanan dan keselamatan warga.

"Semuanya diungsikan ke masjid pakai tenda. Karena tanahnya labil khawatir longsor susulan. Total ada 31 KK yang mengungsi, kalau rumah ada 21 unit," kata Ketua RW 11 Desa Wangunsari, Nandang.

Nandang menjelaskan warga di pengungsian membutuhkan pasokan logistik, obat-obatan, makanan, alas tidur, dan makanan bayi. Masyarakat juga berharap ada kepastian soal relokasi rumah terdampak longsor agar ada kejelasan waktu tinggal di pengungsian. "Kemungkinan rumah-rumah ini harus direlokasi karena udah gak aman. Lokasi ini terlalu curam dan labil," kata dia.

Read Entire Article
Politics | | | |