loading...
Di tengah lanskap menawan kawasan Mas, Ubud, Bali, berdiri megah sebuah oase kesehatan modern yang berbalut kearifan Bali—Gdas Bali Health and Wellness Resort. Foto/Armydian Kurniawan
GIANYAR - Di tengah lanskap menawan kawasan Mas, Ubud, Bali , berdiri megah sebuah oase kesehatan modern yang berbalut kearifan lokal Bali—Gdas Bali Health and Wellness Resort. Mengusung konsep “one stop wellness experience”, resort ini menawarkan pengalaman pemulihan tubuh, pikiran, dan jiwa secara menyeluruh. Dengan perpaduan teknologi kesehatan mutakhir dan pengobatan tradisional Bali Usadha, Gdas tampil sebagai pionir di tengah tren global health and wellness tourism yang kian naik daun.
Salah satu daya tarik utama di Gdas adalah The Bali Eden, pusat wellness modern yang menghadirkan layanan terapi seperti cryotherapy, colonic hydrotherapy, salt therapy, intravenous (IV) drip therapy, sauna inframerah, hingga Bali bath house dan Arana Spa.
"Kami bukan hanya resort, tapi ruang untuk transformasi diri. Semua layanan bisa disesuaikan secara personal sesuai kebutuhan tamu,” ujar General Manager Gdas Bali Surya Darma.
Seluruh fasilitas ini dirancang untuk mendukung proses detoksifikasi, revitalisasi, hingga pencapaian mind balance secara holistik. Gdas juga memiliki balai yoga terbuka dan private yoga room, fitness centre, kolam renang, serta library dan gift shop yang melengkapi kenyamanan. Dengan 27 unit akomodasi—24 Grand Deluxe dan 3 Prestige Pool Villa—Gdas menjaga eksklusivitas, kenyamanan, dan ketenangan tamu. Arsitektur resort memadukan estetika Bali tradisional dengan kemewahan modern.
Foto/Armydian Kurniawan
“Kami hanya menerima tamu dewasa, baik pasangan, solo traveler, atau grup. Ini untuk menjaga nuansa tenang dan healing,” kata Sales & Marketing Manager Gdas Bali Lieke Romopolii.
Soal kuliner, Tangi Restaurant adalah jantung pengalaman rasa yang memanjakan sekaligus menyehatkan. Semua menu berbasis plant-based dan dirancang sesuai prinsip Usadha. Minuman andalannya, loloh, menjadi primadona karena kandungan antioksidannya yang tinggi—terbuat dari bahan herbal khas Bali seperti daun cem-ceman dan rempah pilihan. Menu favorit lainnya adalah beefless steak dari nangka, sushi wortel, dan bubur kelor yang jadi favorit tamu dari Timur Tengah dan AS.
“Kami ingin setiap suapan jadi bagian dari proses penyembuhan,” jelas Lieke.
Dalam dua tahun terakhir sejak operasional bertahap, Gdas telah menjadi magnet wisatawan dari Amerika Serikat, Oman, dan Arab Saudi. Grup perempuan dari Timur Tengah bahkan tercatat bisa datang dua kali dalam sebulan dan menginap hingga 7-8 hari. Dengan harga paket mulai dari Rp42 juta untuk 3 hari, tamu mendapatkan layanan terpadu dari dokter, herbalis, klinik kesehatan hingga nutrisionis. Semua dikemas dalam atmosfer Ubud yang tenang dan spiritual.
The Bali Eden juga menyediakan Garden Lounge, sebuah ruang terbuka yang cocok untuk acara syahdu, sesi meditasi bersama, atau intimate gathering.
Grand opening resmi Gdas Bali dijadwalkan pada akhir Juni 2025, menandai selesainya seluruh fasilitas. Di tengah geliat pariwisata global yang kian sadar akan kesehatan, Gdas Bali berdiri sebagai surga eksklusif, menawarkan harmoni antara teknologi dan tradisi, antara relaksasi dan pemulihan sejati.
(dra)