Indonesia Dorong Pariwisata Hijau sebagai Fondasi Masa Depan UMKM Indonesia

3 hours ago 6

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, menegaskan pergeseran menuju pariwisata hijau dan berkelanjutan bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan mendasar atau fondasi bagi masa depan pariwisata Indonesia, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Hal ini ia sampaikan dalam Policy Forum on Green Tourism MSMEs yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Organisasi Perburuhan Internasional (ILO), Jumat (5/12/2025).

“UMKM merupakan tulang punggung ekonomi nasional yang berkontribusi besar dalam penciptaan lapangan kerja, mata pencarian lokal, serta pelestarian budaya,” kata Widiyanti seperti dikutip dari siaran pers ILO, Senin (8/12/2025).

Widiyanti menjelaskan sektor pariwisata Indonesia sedang mengalami transformasi signifikan. Indonesia kini bergerak dari promosi destinasi berbasis atraksi menuju pendekatan berbasis nilai yang menempatkan keberlanjutan sebagai prioritas utama.

Ia menambahkan perubahan ini sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2025–2029 yang menekankan pentingnya pengelolaan destinasi yang efektif, rantai pasok yang inklusif, penerapan prinsip ekonomi biru, hijau, dan sirkular (BGCE), pembangunan infrastruktur hijau, penguatan kompetensi tenaga kerja, serta mekanisme pembiayaan yang ramah lingkungan.

Widiyanti menekankan penerapan praktik hijau dapat dimulai dari UMKM. Ia mendorong agar UMKM semakin berani mengadopsi model bisnis ramah lingkungan yang mampu mengurangi jejak karbon, melindungi keanekaragaman hayati, serta menghormati tradisi dan kearifan lokal.

“Dengan transisi hijau, UMKM bukan hanya tumbuh secara berkelanjutan, tetapi juga memberi manfaat nyata bagi masyarakat melalui penciptaan lapangan kerja yang layak, perlindungan warisan alam, dan penguatan posisi Indonesia sebagai pemimpin pariwisata bertanggung jawab,” kata Widiyanti.

Direktur ILO untuk Indonesia dan Timor-Leste, Simrin Singh, mengatakan ILO bersama badan-badan PBB lainnya bangga mendukung Pemerintah Indonesia dalam memperluas pariwisata hijau melalui inovasi dan kemitraan lintas sektor. Simrin menambahkan kerja sama ini tidak hanya berfokus pada penerapan praktik ramah lingkungan, tetapi juga memperkuat ketangguhan, inklusivitas, dan daya saing sektor pariwisata Indonesia ke depan.

“Pariwisata hijau merupakan pendorong kuat pembangunan berkelanjutan dan penciptaan pekerjaan layak di seluruh ekosistem pariwisata. Dampaknya melampaui batas sektor, mulai dari perlindungan keanekaragaman hayati, pelestarian warisan budaya, hingga kontribusi terhadap aksi global mitigasi perubahan iklim,” kata Simrin.

Dalam pernyataannya, ILO mengungkapkan sejak 2023, Kemenpar dan ILO telah bekerja sama dalam Program Kemitraan Aksi untuk Ekonomi Hijau (PAGE) yang diinisiasi kemitraan global PBB. Fokus utama kolaborasi ini adalah mendukung UMKM agar mampu menerapkan praktik bisnis yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Melalui program ini, kedua lembaga menyelenggarakan Forum Pekerjaan Hijau untuk membahas pengembangan pariwisata terutama di kawasan kaya keanekaragaman hayati, serta menyelenggarakan pelatihan intensif untuk penguatan kapasitas SDM lokal melalui pelatihan bagi pelatih (training of trainers/ToT) dan pelatihan langsung bagi UMKM.

Hingga saat ini, program tersebut telah menghasilkan 19 pelatih tersertifikasi dan modul komprehensif yang mencakup kewirausahaan, literasi keuangan, dan pariwisata hijau. Sebagai tahap awal, empat proyek percontohan telah dilaksanakan di Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sumatra Utara, dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Inisiatif ini memberikan dampak langsung kepada 172 UMKM pariwisata.

Dengan kolaborasi di tingkat nasional, provinsi, dan daerah, keberhasilan proyek percontohan tersebut kini diperluas secara nasional. Program telah menjangkau 30 kota dan kabupaten di berbagai wilayah mulai dari DIY, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sulawesi Utara, Papua Barat, Riau, Lampung, Maluku Utara, NTB, Kalimantan Selatan, hingga Bangka Belitung dengan total jangkauan lebih dari 900 UMKM pariwisata di seluruh Indonesia.

Read Entire Article
Politics | | | |