Ini Ketakutan Panglima Militer Israel Jika Zionis Ambil Alih Sepenuhnya Jalur Gaza

3 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, JALUR GAZA --  Panglima militer Israel memperingatkan agar rezim Benjamin Netanyahu tidak mengambil alih sepenuhnya Gaza. Pernyataan Panglima itu dikonfirmasi tiga sumber Israel yang mengetahui diskusi tersebut sebagai dilansir CNN, Rabu (6/8/2025).  

Dalam pertemuan dengan para pejabat tinggi pada Selasa malam, Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Eyal Zamir memperingatkan bahwa penaklukan penuh Gaza akan menjebak militer di dalam wilayah kantong tersebut. "Ini membahayakan para sandera yang tersisa," kata sumber tersebut.

Langkah seperti itu, kata Zamir, juga akan menambah beban pasukan Israel ketika militer sudah mengalami tingkat atrisi dan kelelahan di antara pasukan cadangan.

Menurut dua sumber, Zamir lebih menyerukan pengepungan Kota Gaza dan permukiman lain tempat para sandera mungkin ditawan. Sementara Netanyahu mendorong operasi yang lebih intrusif ke jantung wilayah tersebut.

Netanyahu akan mendesak pertemuan kabinet keamanan pada Kamis untuk mendukung penaklukan sepenuhnya Jalur Gaza.

Perselisihan terbaru ini menggarisbawahi perselisihan yang semakin besar antara kepemimpinan militer Israel dan eselon politiknya. Militer Israel telah merekomendasikan diplomasi untuk mengakhiri perang. Sementara Netanyahu dan pemerintahannya telah mendorong tujuan perang yang maksimalis.

Militer Israel mengatakan, mereka telah menguasai sekitar 75% wilayah Gaza setelah hampir dua tahun perang yang telah menghancurkan sebagian besar wilayah tersebut dan memicu krisis kemanusiaan.

Israel menarik diri dari Gaza dua dekade lalu, tetapi Zamir memperingatkan bahwa pendudukan militer penuh dapat menjerat IDF lagi.

Peringatan Zamir sekali lagi membuat panglima militer baru tersebut berselisih dengan partai-partai sayap kanan di pemerintahan Israel. Pemerintahan Netanyahu telah berulang kali menyerukan perluasan pengeboman dan pengepungan Israel atas Gaza untuk menghancurkan Hamas, sesuatu yang tidak dapat dilakukan Israel meskipun telah bertempur selama hampir dua tahun.

Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir meminta Zamir secara terbuka menyatakan dengan suaranya sendiri bahwa ia akan mengikuti kepemimpinan politik negara. Bahkan jika keputusan itu mengenai penaklukan Gaza

Setelah pertemuan pada Selasa, Kantor Perdana Menteri mengeluarkan pernyataan resmi yang menyatakan bahwa, "IDF siap untuk melaksanakan keputusan apa pun yang dibuat oleh Kabinet Keamanan."

Pada Rabu, Netanyahu juga bertemu dengan pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid, yang kemudian mengeluarkan pernyataan video yang menyebut penaklukan Gaza sebagai ide yang sangat buruk.

"Anda tidak akan melakukan langkah seperti itu kecuali sebagian besar bangsa mendukung Anda," kata Lapid. Rakyat Israel tidak tertarik dengan perang ini - kami akan membayar harganya."

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan pada Rabu (6/8/2025), bahwa Zamir berhak untuk menyampaikan pandangannya. Tetapi militer pada akhirnya harus melaksanakan setiap keputusan pemerintah terkait Gaza.

"Adalah hak dan kewajiban Kepala Staf untuk menyatakan posisinya di forum yang tepat, dan setelah keputusan dibuat oleh eselon politik, (militer) akan melaksanakannya dengan tekad dan profesionalisme... hingga tujuan perang tercapai," tulis Katz di X dikutip Al-Arabiya.

"Sebagai menteri pertahanan yang bertanggung jawab atas (militer) atas nama pemerintah, saya harus memastikan bahwa keputusan ini dilaksanakan — dan memang akan demikian," katanya menambahkan.

Read Entire Article
Politics | | | |