loading...
PM Israel Benjamin Netanyahu merespons sinis langkah Inggris, Kanada, dan Australia yang resmi mengakui Negara Palestina pada hari Minggu. Foto/GPO
NEW YORK - Israel merespons sinis pengumuman Inggris, Kanada, dan Australia, yang resmi mengakui Negara Palestina pada hari Minggu. Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menuduh ketiga negara itu "memberikan hadiah kepada kelompok teror".
Dalam sebuah pernyataan, PM Netanyahu mengatakan, "Tidak akan ada negara Palestina. Tanggapan atas upaya terbaru untuk memaksakan negara teror di jantung tanah kami akan diberikan setelah saya kembali dari Amerika Serikat."
"Saya memiliki pesan yang jelas kepada para pemimpin yang mengakui Negara Palestina setelah pembantaian 7 Oktober yang mengerikan: Anda menghadiahi teror dengan hadiah yang sangat besar. Dan saya punya pesan lain untuk Anda: Itu tidak akan terjadi. Tidak akan ada Negara Palestina di sebelah barat Sungai Yordan," imbuh dia, seperti dikutip Reuters, Senin (22/9/2025).
Baca Juga: Inggris, Kanada, dan Australia Resmi Akui Negara Palestina dalam Langkah Bersejarah
Mengulangi penentangannya yang telah lama ada terhadap Negara Palestina, Netanyahu berjanji untuk terus memperluas permukiman Israel di Tepi Barat yang diduduki.
"Selama bertahun-tahun, saya telah mencegah pembentukan negara teror tersebut, melawan tekanan luar biasa, baik dari dalam maupun luar negeri. Kami telah melakukan ini dengan tekad dan kenegarawanan yang cerdik. Lebih dari itu, kami telah menggandakan permukiman Yahudi di Yudea dan Samaria, dan kami akan melanjutkan langkah ini," kata Netanyahu.
Secara khusus, Inggris, Kanada, dan Australia secara resmi mengakui Negara Palestina pada hari Minggu, bergabung dengan negara-negara lain dalam sebuah langkah yang bertujuan untuk menghidupkan kembali momentum solusi dua negara.