loading...
Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) menggelar kegiatan Fun Walk bertema ISNU Merawat Jagat. Foto/Istimewa
JAKARTA - Dalam semangat menjaga kelestarian alam dan menyongsong masa depan yang lebih hijau, Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama ( ISNU ) menggelar kegiatan Fun Walk bertema "ISNU Merawat Jagat". Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara Pra-Pelantikan dan Mukernas Pimpinan Pusat ISNU, sekaligus menjadi momentum peluncuran Gerakan Nasional Penanaman Pohon, dengan target menanam satu juta pohon di seluruh Indonesia.
Kegiatan Fun Walk dimulai dari titik start di depan Gedung Kementerian Agama, Jalan M.H. Thamrin Nomor 6 Jakarta, Jakarta Pusat dan finish di Radio Republik Indonesia (RRI), Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 4-5 Jakarta Pusat. Acara diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai kalangan, termasuk jajaran pengurus ISNU, perwakilan dari Lembaga dan Badan Otonom Nahdlatul Ulama, serta masyarakat umum.
Lebih dari sekadar kegiatan olahraga, Fun Walk ISNU Merawat Jagat merupakan simbol komitmen ISNU terhadap isu lingkungan hidup. Tema “Merawat Jagat” mencerminkan filosofi Nahdlatul Ulama tentang pentingnya menjaga bumi sebagai bentuk tanggung jawab keagamaan dan kemanusiaan.
Dalam sambutannya, Ketua Umum PP ISNU, Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, M.A., menegaskan bahwa program ini bukan sekadar seremonial. ISNU merancang program penanaman pohon sebagai gerakan jangka panjang, melibatkan seluruh struktur organisasi, dari Pimpinan Pusat (PP), Pimpinan Wilayah (PW), Pimpinan Cabang (PC), Pimpinan Cabang Khusus (PCK), hingga Pimpinan Anak Cabang (PAC) ISNU.
“ISNU hadir secara konkret merespons isu lingkungan global. Kami mentransformasikan semangat keilmuan dan keagamaan menjadi aksi nyata, dengan target Satu Juta pohon yang ditanam secara terukur dan berkelanjutan,” ujar Prof. Kamaruddin, Sabtu (19/4/2025).
Filosofi “Merawat Jagat”: Dari Spirit Islam hingga Fikrah Nahdliyyah
Gerakan “ISNU Merawat Jagat” berangkat dari refleksi nilai-nilai Islam dan khasanah ke-NU-an yang memandang bumi sebagai amanah, bukan objek eksploitasi. Dalam pandangan Islam, manusia berperan sebagai khalifah—penjaga dan pelindung alam semesta.
Di tengah krisis iklim, pencemaran, dan kerusakan lingkungan yang makin mengkhawatirkan, ISNU mengambil peran aktif dengan menjadikan penanaman pohon sebagai salah satu bentuk jihad ekologis. Gerakan ini memperlihatkan bahwa spiritualitas dan kerja nyata bisa berjalan seiring dalam menghadapi tantangan zaman.
Penanaman Satu Juta Pohon: Sistematis, Terukur, dan Inklusif
ISNU menargetkan penanaman satu juta pohon dalam waktu yang telah ditentukan, dengan pelibatan seluruh struktur organisasi: dari Pimpinan Pusat (PP), Wilayah (PW), Cabang (PC), Pimpinan Cabang Khusus (PCK), hingga Anak Cabang (PAC). Setiap level diberi mandat dan fleksibilitas untuk berinovasi sesuai kondisi geografis dan sosial masing-masing daerah.
Adapun jenis pohon yang ditanam dipilih secara kontekstual:
• Urban: pohon pelindung dan peneduh kota, seperti trembesi dan pohon lainnya.
• Pertanian: pohon produktif seperti mangga, durian, dan alpukat.
• Daerah rawan longsor: bambu dan trembesi sebagai penguat struktur tanah.
• Pesisir: mangrove sebagai benteng alami dari abrasi.