Kandungan Ecoli di Sungai Tercemar Limbah Hewan Ternak di KBB Lebihi Baku Mutu

5 hours ago 4

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Pengendalian Dampak Lingkungan pada Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat, Resmiani menyebutkan aliran sungai yang tercemar kotoran hewan ternak di wilayah Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengandung Escherichia coli (E.coli) cukup tinggi.

Hal itu disampaikannya usai menyusuri aliran sungai sekitar 6 kilometer dari wilayah Maribaya Lembang hingga berakhir di Dago, Kota Bandung pada Rabu (30/4) bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jawa Barat, Dinas Peternakan dan Perikanan KBB serta stakeholder terkait lainnya.

"Jadi intinya memang kalau kotoran hewan ini adalah menjadi salah satu sumber pencemar yang ada di DAS (daerah aliran sungai) Citarum Besar. Yang pasti untuk yang coli ini cukup tinggi, sudah melampaui baku mutu," ujar Resmiani.

Sehingga, kata dia, masalah pencemaran limbah kotoran hewan ternak ini harus segera dilakukan penanganan dari wilayah hulu hingga hilir oleh semua stakeholder terkait. Apalagi aliran sungai yang tercemar itu menjadi salah satu sumber baku air bersih di Kota Bandung.

"Memang untuk penanganannya harus segera untuk dilakukan di hulunya juga. Salah satu peneman manfaat ini adalah sumber air minum sebetulnya untuk kota Bandung, sehingga ini harus menjadi perhatian semua pihak,"katanya.

Pihaknya akan melakukan pemetaan terlebih dahulu terkait dampak dari limbah kotoran hewan yang mencemari sungai ini. "Kalau dari DLH tentunya kami berusaha untuk bisa melakukan pemetaan terlebih dahulu dan kami sangat tergantung dari kerja sama seluruh stakeholder untuk bisa melakukan pengendaliannya bersama-sama," kata Resmiani.

Sebelumnya berdasarkan hasil penelusuran, ada tiga aliran sungai yang tercemar limbah hewan tertnak yakni Sungai Cigulung dari Lembang Raya, Sungai Cikawari dari Desa Wangunharja dan Desa Cibodas dan Sungai Cikapundung dari Desa Suntenjaya dan Cibodas. Semua aliran sungai itu bermuara di Kolam Tando Harian Dago Pakar.

"Mulai dari Maribaya (Lembang) kita telusur pencemarannya dan ternyata ketika kita melihat itu ada tiga sungai yang tercemar jadi mulai sungai Cigulung, Sungai Cikawari dan Sungai Cikapundung," kata Kepala Bidang Produksi Peternakan pada Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, Siti Rohani di lokasi.

Aliran sungai itu digunakan untuk pemenuhan air bersih dan sumber listrik. Siti mengatakan, pencemaran itu diduga berasal dari limbah kotoran hewan yang dibuang para peternak dari kawasan Lembang. Hal itu dikarenakan masih banyak peternak di Bandung Barat yang belum memiliki tempat pengolahan kotoran hewan ternak.

Ada sejumlah solusi yang disiapkan stakeholder terkait di lingkungan Pemprov Jawa Barat, Pemkab Bandung Barat dan instansi terkait lainnya untuk menangani masalah pengolahan limbah hewan ternak ini. Seperti pembuatan kolam tando di hulu seperti di Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang hingga pemanfaatan kotoran hewan ternak diolah menjadi kompos, biogas, pupuk organik dan sebagainya.

"Diharapkan kita bisa membuat kolam tando di Suntenjaya, itu milik lahan Perhutani. Jadi nanti kita akan berkolaborasi lagi dengan instansi yang terkait. Semuanya harus terlibat untuk menyelesaikan masalah pencermaran limbah kotoran hewan," kata Siti.

Read Entire Article
Politics | | | |