Kemenag Jembatani Mahasiswa PTKI Masuk Dunia Kerja

15 hours ago 4

loading...

Diktis, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama secara resmi meluncurkan program unggulan PRIMA Magang PTKI pada Jumat (2/5/2025) secara daring. FOTO/IST

JAKARTA - Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis), Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama secara resmi meluncurkan program unggulan Professional Readiness Through Internship and Mentorship for Academics (PRIMA) Magang PTKI pada Jumat (2/5/2025) secara daring. Program ini dirancang khusus untuk membekali mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) dengan pengalaman kerja nyata, sekaligus memperluas wawasan dan keterampilan yang dibutuhkan di era industri modern.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Suyitno dalam sambutannya menyampaikan, tantangan besar yang dihadapi perguruan tinggi saat ini adalah bagaimana memastikan lulusannya dapat terserap di dunia kerja. Kompleksitas tantangan industri dan terbatasnya lapangan kerja menuntut alumni PTKI tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki soft skill yang kuat.

"Dengan tantangan yang sangat kompleks, dibutuhkan inovasi. Perguruan tinggi harus punya cara-cara kreatif untuk menjembatani alumni dengan dunia kerja. Apalagi hari ini kita menghadapi disrupsi teknologi, termasuk kecerdasan buatan, yang telah menggeser bahkan menghilangkan sejumlah profesi," kata Suyitno dalam keterangannya, Sabtu (3/5/2025).

Program PRIMA Magang PTKI, lanjut Suyitno, menjadi bukti hadirnya negara untuk menghubungkan alumni PTKI dengan dunia kerja yang terus berkembang. Menurutnya, program ini bersifat wajib bagi seluruh PTKI agar para pimpinan kampus tidak hanya fokus pada kelulusan, tetapi juga memastikan lulusannya siap bersaing di dunia profesional.

Senada dengan itu, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Sahiron menegaskan, program ini tidak sekadar magang biasa. PRIMA dirancang dengan sistem pendampingan dan pemantauan intensif, di mana mahasiswa akan mendapat bimbingan langsung dari para profesional. Hal ini memungkinkan mereka untuk mengintegrasikan teori akademik dengan praktik di lapangan.

"Ini adalah bagian dari upaya memperkuat kolaborasi antara lembaga pendidikan keagamaan Islam dan dunia industri. Kami ingin lulusan PTKI tidak hanya unggul dalam ilmu, tetapi juga tangguh dalam karakter, terampil dalam praktik, dan adaptif dalam menghadapi kompleksitas dunia nyata," kata Sahiron.

Program PRIMA Magang PTKI diharapkan mampu menjembatani kesenjangan antara dunia pendidikan dan industri, serta melahirkan talenta unggul yang siap memenuhi kebutuhan tenaga kerja nasional. Melalui program ini, mahasiswa tidak hanya meningkatkan kompetensi profesional dan jejaring, tetapi juga membangun kepercayaan diri untuk menatap masa depan karier dengan lebih siap.

"Semoga PRIMA Magang PTKI membawa manfaat besar dan menjadi contoh baik dalam peningkatan kualitas pendidikan tinggi keagamaan Islam di Indonesia," kata Sahiron.

(abd)

Read Entire Article
Politics | | | |