loading...
Keluarga Raja Mataram Kuno pernah diculik pejabat istana setingkat menteri bernama Rakryan Londhayan. Penculikan ini menimpa istri Raja Mataram Kuno Dyah Lokapala, Rakryan Manak dan anaknya Dyah Bhumijaya. Foto: Ist
KELUARGARaja Mataram Kuno pernah diculik pejabat istana setingkat menteri bernama Rakryan Londhayan. Penculikan ini menimpa istri Raja Mataram Kuno Dyah Lokapala, Rakryan Manak dan anaknya Dyah Bhumijaya.
Istri Dyah Lokapala Sri Sayyawasanottunggadewa dibawa kabur Rakryan Londhayan. Ketika diculik, Rakryan Manak dan Dyah Bhumijaya berhasil meloloskan diri dan mengungsi di Desa Tangar dan berpindah ke Desa Taas.
Di desa itulah, Rakryan Manak bunuh diri sebagaimana dikutip dari buku "Hitam Putih Kekuasaan Raja-raja Jawa : Intrik, Konspirasi, dan Perebutan Harta, Tahta, dan Wanita" karya Sri Wintala Achmad.
Dyah Bhumijaya berhasil diselamatkan oleh para pemuka Desa Wuatan Teja dan diserahkan pada Dyah Lokapala. Atas penyelamatan tersebut, Dyah Lokapala memberikan imbalan kepada pemuka Desa Wuatan Teja.
Penghargaan ini sebagai bentuk rasa terima kasih atas penyelamatan anaknya meski sang istri akhirnya bunuh diri. Peristiwa ini dicatat pada Prasasti Wuatan yang dikeluarkan pada 10 Desember 880.
Dyah Lokapala bertakhta di Mataram Kuno usai menumpas pemberontakan Mpu Kumbhayoni. Namun, pengangkatan sebagai raja itu memicu kecemburuan Dyah Saladu dan konflik internal istana Mataram. Tak ayal muncul beberapa pemberontakan, termasuk dari Rakryan Londhayan dan Dyah Saladu.
Dyah Saladu mendirikan kerajaan baru dengan beberapa pengikut setianya. Kemudian, dia menyerang Dyah Lokapala dengan mendapatkan bantuan dari Rakai Limus Dyah Dawendra.
Rakai Limus merupakan penguasa di daerah Limus yang tidak diketahui silsilah dan hubungannya dengan Dyah Saladu.
(jon)