5 hours ago
4
REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Suasana kompetitif dan kolaboratif mewarnai Hackathon Fintech yang digelar pada Sabtu-Senin, 21–23 Juni 2025 di Hotel Asyana, Sentul, Kabupaten Bogor. Acara ini melibatkan puluhan mahasiswa dari Cyber University dan Universiti Teknologi Petronas (UTP), Malaysia.
Dalam kegiatan ini, para peserta program pertukaran pelajar internasional dan Fintech Immersion ini ditantang untuk memecahkan masalah nyata dari praktisi industri. Kegiatan ini bertujuan mendorong kerjasama internasional, meningkatkan kemampuan problem solving, dan memperkenalkan dunia Fintech kepada generasi muda.
Mahasiswa dari kedua kampus berkolaborasi membentuk kelompok campuran untuk merancang solusi inovatif bagi beragam isu fintech kontemporer. Tantangan yang mencakup sistem pembayaran, pinjaman digital, keamanan siber, serta inklusi dan literasi keuangan berbasis AI, dirancang oleh mentor dari startup Fintech dan asosiasi industri agar relevan dengan kebutuhan praktis.
“Kami tidak hanya ingin melihat siapa yang menang, tetapi juga bagaimana para peserta bekerja sebagai tim, mengidentifikasi masalah secara tepat, dan merancang solusi berbasis teknologi yang memiliki dampak nyata,” ujar salah satu mentor dari industri Fintech yang turut menjadi juri dalam penilaian hasil presentasi.
Cyber University, Membangun Talenta Fintech Masa Depan
Cyber University dikenal sebagai perguruan tinggi yang memiliki fokus khusus pada bidang Financial Technology (Fintech) melalui berbagai program studi seperti Sistem Informasi, Teknologi Informasi, Sistem dan Teknologi Informasi, Bisnis Digital, serta Digital Entrepreneur.
Seluruh program tersebut dirancang untuk membekali mahasiswa dengan kompetensi teknis dan pemahaman bisnis yang seimbang, sehingga mereka mampu menjawab tantangan transformasi digital di sektor keuangan secara adaptif dan inovatif.
Sementara itu, dengan menerapkan model pembelajaran Company Learning Program (CLP) 3+1, mahasiswa Cyber University secara aktif terlibat dalam berbagai proyek industri selama masa perkuliahan, termasuk melalui kegiatan riset, magang, hingga partisipasi dalam kompetisi, yang semuanya dirancang untuk mengasah keterampilan praktis dan memperkuat koneksi dengan dunia profesional.
“Hackathon ini menjadi cerminan dari pendekatan pembelajaran kami yang berbasis praktik, kolaboratif, dan berorientasi pada pemecahan masalah nyata,” kata Wakil Rektor Bidang Akademik Cyber University Agus Trihandoyo.
Kolaborasi ini tidak hanya memberikan pengalaman internasional yang berharga bagi mahasiswa, tetapi juga membuka peluang untuk inisiatif bersama di masa depan, seperti riset kolaboratif, pertukaran dosen, hingga inkubasi proyek bersama yang mendukung pengembangan inovasi lintas negara.
Cyber University kurikulumnya dirancang secara terintegrasi dengan kebutuhan industri, sehingga mampu mencetak lulusan yang siap menghadapi tantangan dan perubahan di era digital.
