Masa Kelam Ibu Kota Kerajaan Majapahit Setelah Dikalahkan Demak

1 week ago 9

loading...

Penaklukan Kerajaan Majapahit oleh Kesultanan Demak membuat riwayatnya tamat. fOTO/SindoNews

SEMARANG - Penaklukkan Kerajaan Majapahit oleh Kesultanan Demak membuat riwayatnya tamat. Demak yang merupakan kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa menorehkan sejarah mengalahkan Majapahit.

Tentara Demak melakukan ekspansi ke beberapa wilayah kekuasaan Majapahit pada 1478, termasuk ke wilayah Ibu Kota Majapahit.

Konon pada serangan itu pusat Kerajaan Majapahit dan ibu kotanya tak mengalami kerusakan berarti. Bahkan tentara Demak yang berhasil menaklukkan Majapahit pun tak melakukan pembakaran ke pusat kerajaan dan merusak bangunan ibu kota.

Konon pusat kerajaan bahkan masih utuh dan tidak dirusak, apalagi dibumihanguskan oleh tentara Kesultanan Demak yang dikuasai oleh Raden Fatah atau Jin Bun saat itu. Tetapi raja Majapahit kala itu Bhre Kertabhumi berhasil ditawan oleh Raden Fatah dan dibawa ke Demak.

Sejarawan Prof. Slamet Muljana dalam bukunya "Runtuhnya Kerajaan Hindu Jawa dan Timbulnya Negara-negara Islam di Nusantara" yang dikutip SindoNews Rabu (9/4/2025) mengungkapkan, Kerajaan Majapahit dimasukkan sebagai negara bawahan Demak. Kemudian diangkatlah menantu Raja Bhre Kertabhumi sebagai bupati yakni Dyah Ranawijaya Girindrawawrdhana.

Nama itu tercantum pada parasasti Jiyu/Dukuhan Duku O.J.O. XCII-XCV. Sementara pada berita Tionghoa dari klenteng Sam Po Kong di Semarang, Raja Majapahit itu disebut Pa Bu Ta La, memerintah pada tahun 1488. Sedangkan pada batu tulis Jiu, Dyah Ranawijaya Girindrawardhana memerintah pada tahun Saka 1408 atau tahun Masehi 1486.

Boleh dipastikan bahwa Pa Bu Ta La itu sama dengan Girindrawardhana. Majapahit tetap masih berdiri, tetapi sebagai negara bawahan Demak. Kerajaan Majapahit harus membayar pajak kepada negara Islam Demak. Girindrawardhana adalah ipar Jin Bun atau Raden Fatah sendiri.

(cip)

Read Entire Article
Politics | | | |