Mufti Legendaris Syed Isa Wafat, Singapura Kehilangan Penjaga Kerukunan Umat

4 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID,SINGAPURA -- Dunia Islam berduka. Mufti Singapura paling lama menjabat, Syed Isa Mohamed, wafat pada Senin (7/7/2025) dalam usia 87 tahun. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam, bukan hanya bagi komunitas Muslim di Singapura, tetapi juga dunia internasional yang mengenalnya sebagai tokoh penjaga kerukunan antaragama dan kemajuan umat.

Dalam pernyataan resminya, Dewan Agama Islam Singapura (MUIS) menyebut wafatnya Syed Isa sebagai kehilangan besar bagi negara. 

"Komitmennya yang teguh dan upayanya yang tak kenal lelah untuk memajukan komunitas Muslim yang percaya diri dan progresif telah meninggalkan dampak yang abadi bagi Singapura dan sekitarnya," demikian bunyi pernyataan MUIS seperti dikutip Bernama, Selasa (8/7/2025).

Syed Isa menjabat sebagai Mufti Singapura dari 1972 hingga 2010, menjadikannya sosok pemegang jabatan terlama dalam sejarah keulamaan negeri tersebut. Selama hampir empat dekade masa baktinya, ia meletakkan fondasi berbagai lembaga penting yang kini menjadi pilar kehidupan keagamaan masyarakat Muslim di Singapura.

Beberapa warisan pentingnya antara lain, pembentukan sistem penentuan kalender Islam, pengembangan lembaga zakat dan program sosial untuk masyarakat miskin, dana pembangunan masjid, pengelolaan wakaf secara profesional, dan sistem sertifikasi halal yang kini diakui secara internasional.

Tak hanya itu, Syed Isa juga dikenal sebagai penjaga kerukunan lintas agama. Ia menjadi anggota Organisasi Antar Agama (IRO) sejak 1975 dan pernah menjabat presidennya pada 1993. Ia juga menjadi anggota Dewan Presiden untuk Kerukunan Umat Beragama selama 18 tahun (1992–2010).

Atas dedikasinya, pemerintah Singapura menganugerahkan berbagai penghargaan, termasuk Medali Administrasi Publik Perunggu (1982), Medali Emas (2009), dan Medali Layanan Berjasa (2011). Ia juga mendapat Penghargaan Seumur Hidup dari IRO atas jasa-jasanya dalam memperkuat hubungan antarumat beragama.

Perdana Menteri Singapura, Lawrence Wong menyampaikan rasa hormat dan dukanya lewat unggahan di Facebook.

“Kepemimpinannya membantu membentuk lembaga-lembaga utama, memperkuat administrasi keagamaan, dan mendukung pertumbuhan dan perkembangan komunitas Melayu/Muslim kita. Dia meninggalkan warisan abadi melalui generasi pemimpin dan ulama yang dibimbingnya,”tulis Wong.

Read Entire Article
Politics | | | |