Nur Aini
Agama | 2025-04-03 09:51:23

Di saat umat Islam di seluruh penjuru dunia merayakan hari raya umat Islam di Palestina terutama wilayah Gaza semakin berduka. Bagaimana tidak, sejak Ramadan Israel sudah melanggar perjanjian damai dengan melakukan serangan yang menewaskan ratusan jiwa. Bahkan di hari kemenangan idul fitri Israel tetap menyerang.
Negeri sekecil Israel begitu beraninya membunuh umat Islam di Gaza. Padahal jumlah umat Islam saat ini sekitar 2 miliar, jika dikurangi muslimah, anak-anak, lansia dan yang sakit bisa jadi ada 1 miliar laki-laki muslim di seluruh dunia. 1 miliar namun tak berbuat hal yang menakutkan Israel, mengapa?
Jumlah umat Islam memang luar biasa banyaknya, namun sayang mereka tersekat dalam negara-negara bangsa. Atas dasar rasa nasionalisme, saudara seakidah seolah manusia asing hanya karena perbedaan bendera negara. Firman Allah bahwa mukmin bersaudara seolah tak ada nilainya ketika sudah di luar perbatasan negara.
Begitulah, paham nasionalisme telah mengotak-ngotakkan umat islam, termasuk dalam menghadapi masalah Palestina. Mesir, Suria, Yordania sebagai sesama wilayah Syam tidak bisa berbuat banyak, bahkan bersikap kejam dengan menutup perbatasan.
Turki dan negara-negara Arab yang mempunyai potensi luar biasa juga tidak berkutik ketika Israel dengan dukungan AS berulah. Penguasa negeri muslim pun paling banter mengecam dan mengutuk, tidak memerintahkan pasukannya membantu secara langsung rakyat Palestina mengusir Israel.
Oleh karena itu umat Islam butuh institusi pemersatu, yaitu khilafah. Menggalang kekuatan berdasarkan akidah Islam, membantu rakyat Palestina, saatnya umat Islam mempunyai negara dengan sistem pemerintahan Islam yang akan menerapkan seluruh syariat Islam di dalam negeri dan melakukan dakwah serta jihad keluar negeri.
Maka upaya dakwah berjuang menegakkan khilafah pun menjadi sebuah keniscayaan nyang harus senantiasa dilakukan. Terus menyampaikan, mengabarkan dan mengajak,menapaki jejak dakwah Rasulullah, menyadarkan umat untuk bersama menegakkan khilafah, melanjutkan kehidupan Islam. Tidak hanya masalah Palestina yang selesai, juga problematika dalam kehidupan juga akan mendapatkan solusi.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.