Pemprov Jakarta dan Sumbar Teken LOI Bidang Pendidikan dengan Malaysia

5 hours ago 2

loading...

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta dan Sumatera Barat (Sumbar) menandatangani Letter of Intent (LoI) bidang pendidikan dengan Malaysia. Foto/Riana Rizkia

JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta dan Sumatera Barat (Sumbar) menandatangani Letter of Intent (LoI) bidang pendidikan dengan Malaysia. Penandatanganan disaksikan langsung Wakil Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Ahmad Zahid Hamidi.

LOI tersebut mengenai kerja sama pendidikan TVET (Technical and Vocational Education and Training) antara University Kuala Lumpur (UniKL) dengan Pemerintah Daerah Jakarta dan Sumatera Barat. Ada juga kerja sama antara Education Malaysia Global Services (EMGS) dan Pemerintah Daerah Sumatera Barat.

Penandatanganan dilakukan oleh President/Chief Executive Officer UniKL Prof Azman bin Senin dengan Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno dan Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah. Penandatanganan disaksikan langsung oleh Wakil Perdana Menteri Malaysia sekaligus Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Datuk Seri Ahmad Zahid Hamidi.

Datuk Seri Ahmad Zahid Hamidi mengatakan, tujuan LOI itu adalah untuk mempromosikan produk-produk pendidikan TVET kepada pelajar Indonesia. Produk pendidikan itu antara lain pendidikan kejuruan, pelatihan teknis, transisi ke dunia kerja, serta peningkatan keterampilan.

"Untuk kita berkongsi, supaya sistem pendidikan melalui ekosistem teknikal ini dapat diberi peluang kepada pelajar-pelajar Indonesia," katanya di Grand Hyatt, Jakarta, Senin (21/4/2025).

Pada kesempatan yang sama, Rano Karno mengatakan, Jakarta sangat berterima kasih dengan adanya kerja sama ini. Dengan kerja sama ini, para pelajar dapat memiliki kesempatan lebih dalam bidang pendidikan.

Terlebih, kata dia, Jakarta sedang menuju kota global, sehingga harus ada peningkatan sumber daya manusia (SDM), terutama dalam bidang pendidikan.

"Yang saya tahu proses kerja sama ini sudah hampir satu tahun yang lalu. Jadi memang kami akan berencana mengirim pelajar-pelajar kami ke KL, mungkin lebih dari 150 orang untuk belajar di sana," katanya.

(zik)

Read Entire Article
Politics | | | |