Pentas Besar Teater Jubah Macan 2025 'Obscurite' Digelar Malam Ini

6 hours ago 7

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Melanjutkan tradisi yang telah dibangun bertahun-tahun, Teater Jubah Macan kembali menghadirkan Pentas Besar ke-69 dengan sajian megah melalui Obscurité, Sabtu (17/5/2025) malam. Pertunjukan ini menghadirkan kisah penuh makna yang menggugah emosi serta mengajak penonton merenungkan berbagai realitas sosial yang sering kali terabaikan.

Dilansir siaran pers yang diterima Republika, Obscurité merupakan adaptasi dari novel Victor Hugo “The Hunchback Of Notre Dame” dengan mengambil tema keadilan, tentang kuasa yang seringkali disalahgunakan dan tentang suara-suara yang terpendam di balik dinding-dinding kuasa yang kokoh. Kata 'Obscurité' berasal dari bahasa Prancis yang artinya 'kegelapan'.

Obscurite mengisahkan tentang Quasimodo, seorang  pematung yang tidak mendapatkan keadilan dibawah kekuasaan Frollo sang penguasa. Sebuah refleksi tentang kehidupan yang terpinggirkan, suara yang tak terdengar, dan harapan yang nyaris padam.

Quasimodo adalah simbol manusia yang dilupakan oleh dunia, tetapi ia tetap memiliki cinta yang murni dan keberanian untuk melawan kegelapan. Makna kegelapan juga menggambarkan bentuk-bentuk perilaku Frollo dalam  menyalahgunakan kekuasaan dan juga sifat-sifat masyarakat yang terlalu cepat menilai satu sama lain.

Dalam pementasan Obscurité, Teater Jubah Macan akan menghadirkan pertunjukan yang tidak hanya megah, tetapi juga penuh emosi dan makna. Kisah Quasimodo akan disajikan dengan cara yang menyentuh hati sehingga penonton dapat merasakan penderitaan, harapan, dan perjuangannya melawan ketidakadilan.

Setiap adegan akan dikemas dengan detail agar cerita terasa lebih nyata dan mudah dipahami. Selain itu, musik dari Padzchestra dan Paspadz akan mengiringi jalannya pertunjukan, menambah kesan dramatis dan membuat suasana semakin hidup. Dengan dukungan tata panggung yang apik, pencahayaan yang mendukung, serta akting para pemain yang totalitas, Obscurité diharapkan mampu membuat penonton semakin tenggelam dalam cerita dan merasakan setiap emosi yang ada, dari ketakutan hingga keberanian, dari keputusasaan hingga harapan.

"Jangan lewatkan kesempatan untuk menjadi bagian dari penonton Pentas Besar Teater Jubah Macan 2025 “Obscurité” yang akan digelar pada tanggal 17 Mei 2025. Pastikan kamu selalu mengikuti perkembangan terbaru dengan memantau Instagram @eventpadz agar tidak ketinggalan informasi penting seputar acara ini! Bersiaplah untuk menyaksikan sebuah pertunjukan yang akan membawa pengalaman teater ke tingkat yang lebih tinggi!" tulis panitia dalam siaran pers.

Pentas Besar Teater Jubah Macan adalah pertunjukan teater yang diadakan tiap tahunnya oleh Teater Jubah Macan yang diperuntukkan bagi siswa SMA Negeri 3 Yogyakarta menunjukkan kemampuannya dalam bersandiwara. Tak hanya itu, Pentas Besar juga media untuk menghibur khayalak umum dengan pertunjukkan seni teater.

Teater Jubah Macan, atau yang dikenal dengan Teater JM, merupakan salah satu ekstrakurikuler di SMAN 3 Yogyakarta yang didirikan pada 14 Agustus 1995 oleh Ki Sugeng Prihatin. Nama "Jubah Macan" merupakan akronim dari Jujur, Tabah, Manis, dan Cantik, yang mencerminkan nilai-nilai yang dipegang oleh komunitas teater ini. Sejak awal berdiri, Teater Jubah Macan telah mementaskan berbagai pertunjukan, baik adaptasi cerita dari dalam maupun luar negeri, dengan total 66 kali pertunjukan secara langsung dan 2 kali secara daring.

Dalam perkembangannya, Teater Jubah Macan terus menghadirkan pentas besar sebagai ajang utama dalam berkarya. Salah satunya adalah Masquerade pada tahun 2023, yang sukses menarik lebih dari 900 penonton dengan kisah tentang ambisi yang menjelma menjadi topeng dan membutakan manusia oleh keserakahannya.

Kesuksesan ini berlanjut pada tahun 2024 dengan Enervated, Pentas Besar ke-68, yang berhasil menarik hampir 1000 penonton. Cerita Enervated mengadaptasi dari film Mirror Mirror karya Tarsem Singh, pertunjukan ini mengangkat tema "Obsesi” yang menyampaikan pesan bahwa ego yang terlalu terang dalam obsesi dapat menjerumuskan seseorang ke dalam kegelapan.

Read Entire Article
Politics | | | |