Perluas Pasar Ekspor, RI dan Peru Segera Teken Perjanjian Dagang

2 hours ago 2

Suasana aktivitas bongkar muat peti kemas di New Priok Container Terminal One, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (6/8/2025). Indonesia dan Peru dalam waktu dekat akan menandatangani perjanjian dagang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pemerintah terus mendorong penyelesaian berbagai kesepakatan dagang untuk memperluas akses pasar ekspor. Dalam waktu dekat, Indonesia dan Peru dijadwalkan menandatangani perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif (Indonesia–Peru Comprehensive Economic Partnership Agreement/IP-CEPA) pada 11 Agustus 2025.

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyebut penandatanganan IP-CEPA akan dilakukan di tengah kunjungan Presiden Peru Dina Boluarte ke Indonesia. Menurut dia, negosiasi antara kedua negara sudah tuntas.

“Dengan Peru tanggal 11 (Agustus) akan kita tanda tangani. Jadi, kita cepat ini, teman-teman (delegasi Indonesia) sebenarnya masih di Peru. Karena Presiden Peru juga mau ke sini, tanggal 11 (Agustus), jadi kebetulan perjanjiannya sudah selesai,” ujar Budi di Jakarta, Kamis (7/8/2025).

Selain Peru, Budi mengungkapkan pemerintah juga menargetkan rampungnya perjanjian dagang lain pada 2025, termasuk Indonesia–Kanada CEPA (ICA-CEPA) dan Indonesia–Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (I-EAEU FTA). Perjanjian dagang antara Indonesia dan Uni Eropa (IEU-CEPA) ditargetkan diteken pada September.

Penyelesaian IEU-CEPA sudah memasuki tahap akhir, ditandai dengan pertukaran surat (exchange of letters) antara Pemerintah Indonesia dan Komisi Eropa sebagai bentuk kesepakatan politik tingkat tinggi.

“Kemudian Eurasia tahun ini bisa ditandatangani. Jadi tahun ini banyak perjanjian dagang yang bisa kita selesaikan, kita tanda tangani. Dengan harapan, pasar kita, ekspor kita semakin besar, semakin meningkat ke negara-negara di dunia,” katanya.

Budi menegaskan bahwa perjanjian dagang akan memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global serta mempermudah produk domestik menembus pasar negara mitra.

Kunjungan Presiden Dina Boluarte ke Indonesia pada Agustus ini menjadi kunjungan balasan atas kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Peru pada November 2024.

Dalam pertemuan bilateral sebelumnya, kedua kepala negara membahas penguatan kerja sama ekonomi, termasuk percepatan IP-CEPA dan kerja sama di bidang pemberantasan narkotika.

sumber : Antara

Read Entire Article
Politics | | | |