Personel Jauh Lebih Sedikit Dibandingkan Tentara Israel, Mengapa Pejuang Gaza Bisa Bertahan?

4 hours ago 3

Pejuang Gaza terus melakukan perlawanan terhadap zionis Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA— Bagaimana Brigade Qassam dan segenap faksi perlawanan Gaza dengan jumlah tentara yang hanya 5 persen dari jumlah tentara penjajah, tidak memiliki tank atau pesawat, dan hanya memiliki sedikit persenjataan, mampu bertahan begitu lama dalam menghadapi operasi militer?

Konsep "strategi tidak langsung" merupakan salah satu perspektif yang penting untuk menjawab pertanyaan ini.

Menurut Gunilla Eriksson dan Ulrika Patterson dari Departemen Studi Militer di Universitas Nasional Swedia untuk Ilmu Pertahanan dalam buku mereka "Operasi Khusus dari Perspektif Pasukan Kecil", konsep strategi tidak langsung didasarkan pada beberapa manuver yang bertujuan untuk menciptakan kebebasan maksimum bagi para pejuang dengan pasukan yang lebih kecil, sambil menyangkal lawan memiliki kebebasan yang sama dalam beberapa faktor: kekuatan fisik, moral, dan kekuatan tempur.

Salah satu metode yang efektif dalam konteks ini adalah "metode erosi", yang tidak bergantung pada pencapaian kemenangan militer yang menentukan, tetapi lebih pada membuat konflik menjadi sangat mahal bagi musuh secara militer, ekonomi dan politik.

Para ahli di bidang ini percaya bahwa strategi militer dalam konteks peperangan jenis ini harus mengadopsi kombinasi metode defensif (untuk mencegah gerak maju lawan) dan ofensif (untuk mencapai keunggulan psikologis) yang mengandalkan mobilitas tinggi dan penyerbuan.

Ini termasuk dalam kategori yang lebih luas dari perang modern yang dikenal sebagai "perang tak beraturan", jenis perang yang tidak bergantung pada pasukan reguler besar dengan tank, pesawat terbang, dan unit-unit konvensional.

BACA JUGA: Tak Usah Heran Amerika Serikat Ngebet Bela Israel Mati-matian, Media Ini Bongkar Alasannya

Tetapi lebih pada pasukan kecil yang tidak konvensional yang bertujuan untuk melemahkan pasukan yang lebih besar dan lebih lengkap melalui serangan mendadak dan taktik yang fleksibel, bukan konfrontasi langsung.

Penyergapan adalah alat penting dalam jenis peperangan ini. Mereka didasarkan pada peluncuran serangan mendadak terhadap konvoi atau patroli militer dan kemudian menarik diri dengan cepat, mengambil keuntungan dari medan alami pegunungan, kota, dan terowongan, di samping operasi psikologis, yang melibatkan penyebaran teror dan ketakutan di barisan musuh melalui serangan yang tidak terduga.

Read Entire Article
Politics | | | |