loading...
PLN bersama Pemerintah Kota Palembang bersama akan menggelar PLN Mobile Color Run 2025 pada 25 Mei 2025 mendatang di kawasan Benteng Kuto Besak. FOTO/dok.SindoNews
JAKARTA - PT PLN (Persero) bersama Pemerintah Kota Palembang bersama akan menggelar PLN Mobile Color Run 2025 pada 25 Mei 2025 mendatang di kawasan Benteng Kuto Besak. Kegiatan ini menjadi simbol kolaborasi pemerintah dan BUMN dalam mempromosikan gaya hidup sehat serta menata ruang publik kota.
Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, menyatakan event ini bukan hanya ajang olahraga melainkan juga bagian dari upaya memperkenalkan wajah baru Palembang ke tingkat nasional maupun internasional.
"Kawasan Benteng Kuto Besak kini telah ditata ulang dengan sistem keamanan terpadu, pemasangan CCTV, serta kehadiran polisi wisata untuk kenyamanan pengunjung," kata Ratu Dewa dalam keterangan tertulis, Jumat (9/5/2025).
Baca Juga: PLN Mobile Color Run 2025, Usung Semangat Hidup Sehat dan Gaya Hidup Ramah Lingkungan
Color Run tahun ini menargetkan 2.000 peserta dengan satu kategori lomba sejauh 5 kilometer. Tiket bisa dibeli melalui aplikasi PLN Mobile, dengan tiga kategori harga: early bird (25 April–1 Mei) seharga Rp135.000, pre-sale (2–8 Mei) Rp150.000, dan normal (9–15 Mei) seharga Rp175.000.
Peserta yang mencapai garis finish tercepat akan mendapatkan hadiah: juara 1 sebesar Rp1,5 juta, juara 2 Rp1 juta, dan juara 3 Rp500 ribu. Selain itu, tersedia grand prize berupa motor listrik serta doorprize seperti sepeda listrik, kompor induksi, oven, dan TV LED.
Dukung UMKM dan Gaya Hidup Sehat
Selain lomba lari, Color Run 2025 juga menghadirkan berbagai kegiatan social activation seperti Bazar Day yang menampilkan produk-produk UMKM lokal Palembang, donor darah, bersih-bersih kawasan Benteng Kuto Besak, serta pemeriksaan kesehatan gratis.
"Melalui kegiatan ini, kami ingin menghidupkan ruang publik sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dengan melibatkan pelaku UMKM dalam ekosistem digital PLN Mobile," ujar Ratu Dewa.
Fokus Pembangunan dan Layanan Publik
Di sisi lain, momentum 100 hari pertama masa jabatannya dimanfaatkan untuk menunjukkan komitmen terhadap percepatan pembangunan. Ia menyasar isu-isu krusial seperti banjir, kemiskinan, kemacetan, sampah, dan penataan kota.
