Petugas keamanan berjaga di Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan, Jakarta, Selasa (25/3/2025).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menargetkan proses komisioning fasilitas Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan rampung pada 22 Agustus 2025. Ia memastikan tahapan pengujian sistem akan dilakukan secara bertahap mulai sebelum tenggat tersebut.
“Untuk RDF Rorotan jadi sesuai jadwal. Mudah-mudahan tanggal 22 Agustus itu betul-betul sudah selesai. Dan sebelum tanggal 22 Agustus sudah dilakukan komisioning secara bertahap,” kata Pramono saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Selasa (8/7/2025).
Ia menambahkan akan memantau langsung progres komisioning RDF Rorotan dalam satu hingga dua pekan ke depan.
Pramono menyebut sistem pengolahan sampah di RDF Rorotan juga telah diperbaiki mengikuti kesepakatan dengan warga sekitar. Ia berharap fasilitas pengolahan sampah ini dapat segera beroperasi tanpa memicu kembali penolakan masyarakat.
Jika RDF Rorotan resmi beroperasi, fasilitas ini tidak hanya akan menerima sampah dari Jakarta, tetapi juga dari wilayah Bekasi yang letaknya berdekatan.
“Karena Bekasi dengan Rorotan itu cukup dekat. Bahkan, kemarin ketika komisioning yang menimbulkan bau, warga yang protes salah satu yang paling banyak sebenarnya dari Bekasi,” ujarnya.
Ia menekankan penyelesaian persoalan sampah perlu dilakukan secara menyeluruh, tidak hanya untuk Jakarta, tetapi juga wilayah sekitar. “Kerja sama antar daerah memang sangat diperlukan untuk membangun dan mengatasi permasalahan yang ada,” kata Pramono.
Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq sempat menegur Dinas Lingkungan Hidup DKI karena merencanakan RDF Rorotan baru beroperasi pada September. Hanif mendesak agar proyek ini dipercepat dan sudah berjalan mulai Juni.
“Jangan ada kata-kata kalau tidak berhasil. Harus berhasil.”
Menanggapi tekanan tersebut, Pramono menegaskan Pemprov DKI tidak ingin gegabah meresmikan RDF Rorotan. Ia ingin fasilitas ini benar-benar siap beroperasi dan bebas dari persoalan teknis maupun sosial sebelum diluncurkan secara resmi.
sumber : Antara