REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva keduanya kompak membawa semangat Bandung dalam forum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 untuk kemajuan negara-negara berkembang di tengah kondisi dunia yang penuh ketidakpastian.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Nasir saat mendampingi Presiden Prabowo menghadiri sesi pleno Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 yang digelar di Museum of Modern Art (MAM), Rio de Janeiro, Brasil, Minggu (6/7).
"Sebelum Bapak Presiden (Prabowo) bicara mengenai Bandung Spirit, Ketua (KTT BRICS) saat ini, (Presiden) Brasil menyampaikan mengenai Dasa Sila Bandung bahwa dia mengharapkan BRICS itu bisa mengingatkan kembali semangat Bandung untuk mendorong kemajuan negara-negara berkembang," kata Wamenlu Arrmanatha atau Tata melalui rekaman suara yang diterima Antara di Jakarta, Senin.
Tata menjelaskan bahwa KTT BRICS 2025 ini merupakan KTT BRICS pertama yang dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto, dan pertama kalinya Indonesia hadir sebagai anggota penuh setelah resmi bergabung sejak Januari 2025.
Dalam forum tersebut, Presiden Lula da Silva turut menyinggung semangat Bandung yang diharapkan dapat menyatukan negara-negara Global South atau negara berkembang untuk terus mematuhi hukum internasional.
"Diharapkan BRICS bisa menyatukan negara-negara Global South untuk terus mengingatkan bahwa hukum internasional, sistem multilateral yang kuat itu dibutuhkan oleh negara-negara berkembang untuk bisa menciptakan situasi kondusif untuk pembangunan," kata Tata.
Untuk diketahui, Bandung Spirit merupakan warisan dari Konferensi Asia Afrika (KAA) Bandung tahun 1955 yang menjadi momentum untuk menekankan kembali solidaritas dan kerja sama antara negara-negara berkembang.
Senada dengan itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa dalam sesi kedua KTT BRICS, Presiden Prabowo Subianto menekankan komitmen Indonesia untuk mendukung perdamaian dunia melalui penghormatan terhadap hukum internasional.
Presiden Prabowo dengan tegas menolak perang dan standar ganda yang diberlakukan sejumlah negara di dunia. Oleh karenanya, Prabowo berharap kepemimpinan BRICS dapat mendorong kepemimpinan multilateral yang lebih adil.
Dalam kaitannya dengan kekuatan dan semangat negara-negara berkembang mendukung kemerdekaan rakyat Palestina, Prabowo pun mengingatkan kembali Bandung Spirit untuk dibawa dalam forum BRICS.
"Bapak Presiden menegaskan dukungan terhadap Palestina dan secara khusus untuk mengingatkan Bandung Spirit agar bisa dibawa dalam forum dilanjutkan dalam forum BRICS tersebut," kata Airlangga.
sumber : Antara