Presiden sementara Suriah Ahmed al-Sharaa berjalan menyambut Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas (tidak dalam gambar) di Damaskus, Suriah, 18 April 2025.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Presiden sementara Suriah, Ahmad Al-Sharaa, dilaporkan melakukan pertemuan rahasia pada Rabu (9/7/2025) dengan Penasihat Keamanan Nasional Pendudukan Israel, Tzachi Hanegbi, di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Berdasarkan sumber-sumber diplomatik Al Mayadeen, pertemuan tingkat tinggi tersebut difasilitasi langsung oleh Presiden UEA, Mohammed bin Zayed.
Menurut sumber tersebut, baik al-Sharaa maupun Hanegbi tiba di Abu Dhabi dengan penerbangan terpisah yang mendarat hampir bersamaan. Pertemuan tersebut, yang berlangsung di kota tersebut, menandai apa yang digambarkan oleh sumber tersebut sebagai "perkembangan signifikan" dalam negosiasi normalisasi rahasia yang sedang berlangsung antara Damaskus dan Tel Aviv.
Sumber-sumber tersebut lebih lanjut mengungkapkan bahwa koordinasi telah berkembang antara beberapa badan keamanan baru di Damaskus dan pendudukan Israel. Salah satu hasil utama dari pertemuan tersebut, menurut sumber tersebut, adalah konsesi yang ditawarkan oleh al-Sharaa terkait Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki dengan imbalan dukungan internasional untuk mengamankan posisinya di kekuasaan.
Konsesi Suriah
Negosiasi yang sedang berlangsung dilaporkan mencakup pembentukan tiga zona demiliterisasi di Suriah selatan, yang meliputi provinsi Daraa, Quneitra, dan As-Suweida. Zona-zona ini akan memberlakukan penarikan persenjataan berat dari barak militer, dan unit tentara atau polisi Suriah yang beroperasi di wilayah tersebut akan dibatasi hanya untuk menggunakan senjata ringan.
Media Israel juga melaporkan bahwa seorang pengusaha dan aktivis politik Suriah baru-baru ini mengunjungi Knesset, yang diduga menyampaikan pesan dari al-Sharaa yang menyatakan minatnya untuk normalisasi dengan pendudukan Israel. Pengusaha tersebut dikutip mengatakan bahwa al-Sharaa yakin wilayah tersebut sedang menyaksikan "peluang yang hanya datang sekali dalam satu abad."