Ilustrasi ayah dengan anak.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Seorang ayah dituntut harus mengupayakan menjaga keshalehan dirinya untuk mendapat anak-anak yang shaleh. Karena, keshalehan ayah dinilai pada umumnya berdampak pada keshalehan anak-anaknya.
Dalam Alquran surat Al Kahfi ayat 82:
وَاَمَّا الْجِدَارُ فَكَانَ لِغُلٰمَيْنِ يَتِيْمَيْنِ فِى الْمَدِيْنَةِ وَكَانَ تَحْتَهٗ كَنْزٌ لَّهُمَا وَكَانَ اَبُوْهُمَا صَالِحًاۚ فَاَرَادَ رَبُّكَ اَنْ يَّبْلُغَآ اَشُدَّهُمَا وَيَسْتَخْرِجَا كَنْزَهُمَا رَحْمَةً مِّنْ رَّبِّكَۚ وَمَا فَعَلْتُهٗ عَنْ اَمْرِيْۗ ذٰلِكَ تَأْوِيْلُ مَا لَمْ تَسْطِعْ عَّلَيْهِ صَبْرً
wa ammal-jidâru fa kâna lighulâmaini yatîmaini fil-madînati wa kâna taḫtahû kanzul lahumâ wa kâna abûhumâ shâliḫâ, fa arâda rabbuka ay yablughâ asyuddahumâ wa yastakhrijâ kanzahumâ raḫmatam mir rabbik, wa mâ fa‘altuhû ‘an amrî, dzâlika ta'wîlu mâ lam tasthi‘ ‘alaihi shabrâ
Adapun dinding (rumah) itu adalah milik dua anak yatim di kota itu dan di bawahnya tersimpan harta milik mereka berdua, sedangkan ayah mereka adalah orang saleh. Maka, Tuhanmu menghendaki agar keduanya mencapai usia dewasa dan mengeluarkan simpanannya itu sebagai rahmat dari Tuhanmu. Aku tidak melakukannya berdasarkan kemauanku (sendiri). Itulah makna sesuatu yang engkau tidak mampu bersabar terhadapnya.”
Menurut Syekh Nada Abu Ahmad dalam Berkah Anak Shaleh, pada ayat di atas bisa dilihat pada umumnya keshalehan ayah berimbas pada keshalihan anak-anak.
"Saya katakan 'pada umumnya', karena sudah maklum bahwa tanah yang baik hanya menumbuhkan tanaman yang baik pula," tulis Syekh Nada.
Firman Allah dalam Surat Ali Imran ayat 34:
ذُرِّيَّةً ۢ بَعْضُهَا مِنْۢ بَعْضٍۗ وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌۚ
dzurriyyatam ba‘dluhâ mim ba‘dl, wallâhu samî‘un ‘alîm
(Mereka adalah) satu keturunan, sebagiannya adalah (keturunan) dari sebagian yang lain. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.