8 hours ago
2
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank BJB Syariah resmi mencatatkan Sukuk Wakalah bi al-Istitsmar Subordinasi I Tahun 2025 di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (3/7/2025), dengan nilai total sebesar Rp 300 miliar. Penerbitan sukuk ini menjadi bagian dari langkah strategis bank dalam memperkuat permodalan dan memperluas ekspansi pembiayaan syariah.
Sukuk tersebut terbagi dalam dua seri. Seri A diterbitkan sebesar Rp 240 miliar dengan tenor lima tahun dan imbal hasil 8,70 persen per tahun. Sementara Seri B senilai Rp 60 miliar memiliki tenor tujuh tahun dengan imbal hasil 9,00 persen per tahun.
Direktur Utama Bank BJB Syariah, Arief Setyahadi, menyebut pencatatan ini sebagai momen penting dalam roadmap transformasi bank lima tahun ke depan. “Langkah ini merupakan strategi jangka panjang kami untuk mendukung pertumbuhan pembiayaan syariah secara berkelanjutan,” ujarnya.
Sukuk subordinasi ini menggunakan akad wakalah bi al-istitsmar dan telah dinyatakan sesuai dengan prinsip syariah oleh tim ahli syariah. Dana hasil penerbitan akan digunakan sebagai modal pelengkap (tier 2) guna mendukung pembiayaan syariah, khususnya berbasis akad murabahah di sektor produktif dan konsumtif.
Dari sisi kualitas, sukuk ini meraih peringkat idA(sy) dari PEFINDO dengan fitur write-down tanpa kompensasi. Sementara peringkat korporasi Bank BJB Syariah berada di level idAA-.
Arief menambahkan, tingginya minat investor mencerminkan kepercayaan pasar terhadap kinerja dan prospek bisnis BJB Syariah sebagai bank milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Ia juga menyampaikan apresiasi atas dukungan dari OJK, BEI, serta seluruh lembaga dan profesi penunjang pasar modal yang terlibat.
Dengan pencatatan ini, BEI mencatat Sukuk Wakalah BJB Syariah menjadi penerbitan sukuk ketiga sepanjang 2025. Hingga pertengahan tahun ini, terdapat 67 emisi obligasi dan sukuk dari 42 emiten, dengan total emisi mencapai Rp 491,63 triliun dan 111,98 juta dolar AS.
Direktur Pengembangan BEI, Irvan Susandy, menyambut positif langkah BJB Syariah dan berharap bank daerah tersebut dapat terus meningkatkan kinerja, inovasi, serta memperluas partisipasinya di pasar modal. “Kami berharap ke depan BJB Syariah dapat melangkah lebih jauh, termasuk mencatatkan sahamnya sebagai perusahaan terbuka,” ujarnya.
