Taliban dan China Tolak Serahkan Pangkalan Militer Bagram ke AS, Ini 3 Alasannya

3 hours ago 1

loading...

Taliban dan China tak ingin serahkan pangkalan militer Bagram. Foto/X/@GlobalViewPk

KABUL - China dan Taliban mengecam pernyataan terbaru Presiden AS Donald Trump tentang perebutan kembali kendali Pangkalan Udara Bagram di Afghanistan. Itu menunjukkan keberanian Taliban.

Trump mengklaim sedang berunding dengan para pemimpin Afghanistan mengenai masalah ini, dengan alasan bahwa Washington membutuhkan pangkalan tersebut karena lokasinya yang dekat dengan beberapa infrastruktur nuklir utama China.

Taliban dan China Tolak Tak Ingin Serahkan Pangkalan Militer Bagram, Ini 3 Alasannya

1. Afghanistan Harus di Tangan Afghan

“China menghormati kemerdekaan, kedaulatan, dan integritas teritorial Afghanistan. Masa depan Afghanistan harus berada di tangan rakyat Afghanistan,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, dilansir RT.

“Menimbulkan ketegangan dan konfrontasi di kawasan tidak akan didukung,” tambahnya.

BacaJuga: Negara-negara Arab Gelontorkan Rp33.294 Triliun ke AS, Berikut 4 Motifnya

2. Menolak Kehadiran Pasukan AS

Sehari sebelumnya, Zakir Jalaly, seorang diplomat di Kementerian Luar Negeri Afghanistan, mengatakan bahwa rakyat negaranya akan menolak kembalinya pasukan AS.

Ia berpendapat bahwa Kabul dan Washington harus menjalin hubungan ekonomi dan politik yang saling menghormati "tanpa AS mempertahankan kehadiran militer di bagian mana pun di Afghanistan."

3. Pangkalan Dikuasai Tentara Afghan

Pangkalan yang dibangun Soviet tersebut berada di bawah Kementerian Pertahanan Afghanistan yang dipimpin Taliban setelah penarikan pasukan AS yang gagal dari Afghanistan pada tahun 2021, yang mengakhiri kehadiran selama dua dekade di negara itu.

Trump menyebut penarikan pasukan tersebut, yang terjadi di bawah kepemimpinan pendahulunya, Joe Biden, sebagai "aib."

Trump juga menuduh bahwa China menggunakan pangkalan tersebut, tanpa memberikan bukti. Kabul membantah klaim tersebut.

(ahm)

Read Entire Article
Politics | | | |