Tarif Ekspor ke AS Naik, Menhub Ingin Suku Cadang Transportasi Bebas Bea

7 hours ago 3

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi saat berbincang dengan media terkait isu terkini sektor transportasi dan peningkatan sektor keselamatan transportasi di Restoran Aroem, Jakarta, Rabu (9/7/2025). Muhammad Nursyamsyi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menanggapi pemberlakuan tarif resiprokal sebesar 32 persen oleh Amerika Serikat (AS) terhadap produk dari Indonesia. Meskipun tarif itu akan berdampak pada kenaikan harga produk ekspor, Dudy berharap biaya produksi, khususnya dari sisi logistik, dapat ditekan agar tetap kompetitif di pasar global. 

"Saya berharap kalau produk kita menjadi lebih mahal, maka biaya produksi kita termasuk biaya logistik diusahakan untuk ditekan," ujar Dudy saat berbincang dengan media terkait isu terkini sektor transportasi dan peningkatan sektor keselamatan transportasi di Restoran Aroem, Jakarta, Rabu (9/7/2025).

Dudy menekankan pentingnya efisiensi di sektor transportasi sebagai bagian dari strategi menekan biaya logistik. Dudy menilai, jika tarif ekspor ke AS sudah tinggi dan ditambah ongkos logistik juga mahal, maka produsen dalam negeri akan semakin terbebani.

"Jadi, bagaimana upaya kita supaya biaya transportasi kita menjadi cukup terjangkau. (Jangan) sudah tarif ekspor ke AS mahal, kemudian biaya transportasi logistik kita juga mahal," ucap Dudy.

Sebagai solusi, ucap Dudy, Kementerian Perhubungan mendorong kerja sama lintas kementerian seperti Kementerian Perdagangan untuk membuka peluang mendapatkan komponen suku cadang kapal dan pesawat dengan harga lebih murah, bahkan nol rupiah. 

"Misalnya kita bisa enggak, seperti sparepart untuk kapal maupun pesawat, itu bisa kita dapatkan nol rupiah. Hal itu juga supaya Amerika merasa kita bisa memanfaatkan produk-produk mereka," lanjut Dudy. 

Dudy berharap efisiensi ini dapat meringankan biaya perawatan transportasi dan berdampak pada penurunan harga angkutan, sehingga produk ekspor Indonesia tetap bersaing. Dudy meyakini hal tersebut juga akan mendapat respons positif dari industri transportasi di Indonesia. 

"Kalau para pengusaha bisa mendapatkan suku cadang lebih murah kan itu lebih bagus. Mereka bisa mengenakan tarifnya juga tidak lebih mahal untuk sewa kendaraan dan sebagainya," ucap Dudy. 

Read Entire Article
Politics | | | |