Tentara Israel Berpaspor AS Tolak Bertemu Netanyahu, Ini Alasannya Menurut Aljazeera

6 hours ago 3

Yael Alexander memegang poster putranya, Edan, yang disandera oleh Hamas pada 7 Oktober 2023, dalam aksi di Tel Aviv, Israel, Sabtu, 22 Februari 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA— Aljazeera telah mengungkapkan rincian tambahan mengenai pembebasan Edan Alexander, seorang tentara Israel berkewarganegaraan Amerika Serikat.

Proses serah terima yang berlangsung pada Senin (13/5/2025) di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, menurut sumber-sumber khusus yang berbicara dengan wartawan Aljazeera Tamer al-Meshaal.

Menurut sumber khusus tersebut, serah terima yang dipimpin oleh Brigade Qassam - sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) - berlangsung dengan lancar dan cepat jauh dari media pada pukul 18:35 waktu setempat.

Selama serah terima, komandan kelompok Qassam mengatakan kepada perwakilan Palang Merah bahwa serah terima Alexander merupakan kesepakatan antara pemerintah Amerika Serikat dan Hamas, bukan Israel.

Hal ini yang kemudian ditafsirkan sebagai penjelasan mengapa tentara tersebut kemudian menolak untuk bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Pada Senin malam, Israel Broadcasting Corporation mengatakan bahwa Alexander menolak untuk bertemu dengan Netanyahu.

Sementara keluarga prajurit tersebut mengungkapkan bahwa dia akan melakukan perjalanan ke Doha untuk bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad bin Khalifa Al Thani.

Alexander ditangkap dengan seragamnya dari pos militer Israel di sebelah timur Khan Younis pada 7 Oktober 2023, yang dikenal dalam istilah Palestina sebagai situs militer "Gedung Putih", dan dianggap sebagai bunker tank Israel.

BACA JUGA: Negara Islam yang Ditakuti Israel Ini Peringkat ke-4 Hasil Tes IQ Tertinggi Dunia

Menurut sumber yang berbicara dengan Al-Masahal, apa yang terjadi dianggap sebagai "inisiatif semu" oleh Hamas, di mana mereka ingin membuka jalan bagi masuknya bantuan secara cepat ke Jalur Gaza dan mulai merundingkan gencatan senjata sehubungan dengan keinginan Washington dan para penengah di Doha untuk mempercepat masalah ini.

Dalam konteks ini, kantor Netanyahu mengumumkan malam ini bahwa Israel akan mengirim delegasi ke Doha besok untuk membahas proposal yang diajukan oleh utusan Amerika Serikat untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan untuk membebaskan para tahanan yang ditahan di Gaza.

Read Entire Article
Politics | | | |