UNM Cetak Konsultan Digital Masa Depan Lewat Prodi Bisnis Digital dan Program IEP 3+1

3 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Di tengah arus digitalisasi yang kian masif, kebutuhan industri akan talenta yang mampu menjembatani antara bisnis dan teknologi menjadi semakin mendesak. Menjawab tantangan ini, Universitas Nusa Mandiri (UNM) sebagai Kampus Digital Bisnis hadir melalui Program Studi Bisnis Digital Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) untuk mencetak lulusan yang siap menjadi konsultan bisnis digital masa depan.

Menurut Ida Zuniarti, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNM, transformasi digital di berbagai sektor telah menciptakan peluang besar bagi profesi konsultan digital. Konsultan digital tidak hanya paham bisnis, tetapi juga menguasai teknologi dan strategi digital.

“Kami merancang kurikulum Bisnis Digital agar selaras dengan kebutuhan industri. Mahasiswa kami dibekali keterampilan yang lengkap: dari analisis data, pemasaran digital, transformasi organisasi, hingga pemahaman sistem teknologi terkini,” ujarnya dalam keterangan rilis yang diterima, Kamis (7/8/2025).

Ia menambahkan UNM mendukung sepenuhnya pembelajaran berbasis industri melalui program unggulan Internship Experience Program (IEP) atau yang dikenal dengan skema 3+1. Ini adalah program tiga tahun kuliah teori dan satu tahun penuh menjalani magang profesional di perusahaan ternama, baik nasional maupun multinasional.

“Dengan skema IEP 3+1, mahasiswa UNM memiliki portofolio pengalaman nyata sebelum lulus. Ini menjadi keunggulan kompetitif yang dicari dunia kerja,” kata dia.

Sementara itu, Kaprodi Bisnis Digital UNM, Lia Mazia menjelaskan bahwa lulusan Prodi Bisnis Digital tidak hanya mampu merancang strategi digital, tapi juga langsung terlibat dalam implementasinya di dunia nyata.

“Kami ingin mencetak konsultan yang bukan hanya tahu teori, tapi juga bisa memberi solusi digital yang relevan. Mahasiswa diajak menangani studi kasus riil dari UMKM hingga startup, bahkan diajak kolaborasi lintas prodi untuk menyelesaikan tantangan bisnis berbasis data,” kata dia.

Di era serba digital seperti sekarang, katanya, perusahaan membutuhkan konsultan digital yang tidak hanya paham algoritma dan tools, tetapi juga bisa membaca dinamika pasar. Konsultan perlu bisa memahami konsumen dan menganalisis tren digital secara komprehensif. Lulusan UNM dibentuk untuk memenuhi ekspektasi ini, bahkan jauh melampaui.

“UNM, melalui Program Studi Bisnis Digital, telah memposisikan diri sebagai garda depan dalam mencetak konsultan digital terdepan yang adaptif, inovatif, dan solutif. Dengan dukungan dosen berpengalaman, jejaring industri yang luas, dan fasilitas kampus berbasis teknologi digital, mahasiswa UNM disiapkan menjadi pemimpin yang menguasai lanskap bisnis global,” kata dia.

Read Entire Article
Politics | | | |