Wamendag: Diplomasi Pedagangan Jadi Strategi Indonesia Hadapi Kebijakan Tarif Trump

6 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia menyatakan kesiapan menghadapi kebijakan perdagangan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, khususnya penerapan tarif resiprokal yang berpotensi memengaruhi ekspor nasional.

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri menegaskan bahwa Indonesia akan mengedepankan strategi diplomasi perdagangan, memperkuat solidaritas regional ASEAN, serta mempercepat diversifikasi pasar ekspor sebagai langkah strategis menyikapi situasi tersebut.

“Menanggapi kebijakan tarif tersebut, Presiden RI Prabowo Subianto telah menginstruksikan kabinetnya untuk bergerak maju melalui pendekatan diplomasi, solidaritas regional, dan diversifikasi jangka panjang. Indonesia akan terus mendorong pertumbuhan perdagangan yang berkelanjutan sesuai visi jangka panjang Pemerintah Indonesia,” kata Roro, dikutip Sabtu (12/4/2025).

Tarif resiprokal AS merupakan kebijakan pengenaan tarif terhadap negara-negara dengan hambatan perdagangan tinggi terhadap AS. Indonesia sempat dikenai tarif hingga 32 persen. Namun, saat ini produk Indonesia yang masuk ke pasar AS hanya dikenakan tarif 10 persen setelah Trump memberikan jeda penangguhan selama 90 hari guna membuka ruang negosiasi, dengan pengecualian untuk produk dari Republik Rakyat China.

Menurut Roro, kondisi ini harus dimanfaatkan secara strategis. Salah satu langkah konkret Indonesia adalah mendorong negosiasi dengan pemerintah AS, baik di tingkat federal maupun negara bagian, termasuk menjalin komunikasi dengan pelaku industri yang sangat tergantung pada produk Indonesia. Produk-produk yang menjadi prioritas meliputi tekstil, alas kaki, ban karet, elektronik, otomotif, serta kelapa sawit dan turunannya.

Langkah kedua adalah memperkuat posisi regional melalui ASEAN. Indonesia mendorong solidaritas dan kesatuan sikap antarnegara Asia Tenggara guna menjaga pengaruh ASEAN dalam platform perdagangan global. Indonesia juga mendukung Malaysia, selaku Ketua ASEAN, untuk memulai dialog regional dengan AS.

“Dalam Retret Menteri Ekonomi ASEAN di Johor, Malaysia, Februari lalu, Indonesia mengusulkan penyusunan non-paper yang menekankan pentingnya sentralitas ASEAN dalam menghadapi tekanan perdagangan global,” jelas Wamendag Roro.

Indonesia juga bekerja sama dengan negara anggota ASEAN lainnya dalam penyusunan analisis dampak teknis tarif, menyatukan strategi komunikasi, dan mengoptimalkan platform kerja sama seperti Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dan Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP).

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, ASEAN merupakan pasar ekspor terbesar kelima bagi produk pertanian AS dengan total nilai perdagangan mencapai 306 miliar dolar AS pada 2024. Dari jumlah itu, Indonesia membukukan surplus perdagangan sebesar 14,34 miliar dolar AS.

Read Entire Article
Politics | | | |