Waspada Pancaroba Enggak Menentu Jelang Liburan: Jaga Imun, Jangan Sampai Rencana Cuti Tumbang

1 hour ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Momen cuti bersama dan libur akhir tahun yang dinantikan di depan mata. Namun, realitas cuaca menunjukkan Indonesia masih bergulat dengan musim pancaroba yang panjang dan intens, seakan musim kemarau belum merelakan kepergiannya.

Fenomena ini dinilai semakin membingungkan, apalagi BMKG dalam beberapa tahun terakhir telah mencatat bahwa durasi pancaroba kini sulit diprediksi dan tak menentu, menyebabkan batas antara musim kemarau dan hujan menjadi kabur. Kondisi peralihan yang tidak pasti ini menuntut masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan diri. Intensitas tinggi dan durasi pancaroba yang berlarut-larut berpotensi besar mengganggu sistem imun tubuh, dan tentu saja, mengancam kelancaran rencana mengisi musim libur sekolah dan cuti akhir tahun.

Dokter umum sekaligus health influencer dr Ikram Syah Maulana memaparkan berbagai dampak serius yang dibawa oleh pancaroba bagi kesehatan. Menurutnya, dampak utama yang paling sering ditemui adalah peningkatan signifikan kasus gangguan pernapasan, seperti batuk dan flu, yang diakibatkan oleh mudahnya penyebaran virus dan bakteri di udara. Namun, dr Ikram juga menyoroti bahaya dari sisi cuaca panas ekstrem yang masih kerap menyertai masa pancaroba ini.

“Dampak utamanya, gangguan pernapasan seperti batuk dan flu lebih tinggi karena mudahnya penyebaran virus dan bakteri. Tidak hanya hujan, panas ekstrem juga dapat menyebabkan dehidrasi berat dan berujung bisa syok hipovolemik, yaitu kondisi medis darurat yang terjadi ketika tubuh kehilangan sejumlah besar darah atau cairan, membuat jantung tidak dapat memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id pada Senin (8/12/2025).

Agar tidak "tumbang", terutama menjelang masa cuti bersama yang dinanti, tubuh dan suasana hati harus sama-sama dipersiapkan secara matang. Dokter Ikram mengatakan, jika tubuh mulai terasa kurang sehat, dapat mencari dukungan dari kandungan antiinflamasi alami seperti jahe merah dan daun lagundi agar terhindar dari batuk dan napas pendek. "Kandungan alami ini akan lebih mudah dicerna oleh tubuh, apalagi dalam hadapi cuaca tak menentu,” kata dia.

Cuaca yang tidak menentu sering kali membatasi ruang gerak, membuat masyarakat cenderung memilih berdiam diri di dalam ruangan. Namun, hal ini tidak seharusnya menjadi alasan untuk berhenti aktif bergerak dan bersosialisasi. Mencari jenis exercise yang tidak hanya menyehatkan raga tetapi juga pikiran menjadi kunci. Salah satunya adalah melalui aktivitas dance rutin selama 15 menit yang mudah dilakukan bersama-sama.

Aktor dan professional dancer,Ara Ajisiwi, menuturkan bagaimana kegiatan menari yang akrab dilakukan anak muda kini bukan sekadar ekspresi artistik, melainkan juga rutinitas olahraga sehari-hari yang efektif. “Berbeda dengan lari atau olahraga lainnya, dance bisa dilakukan di dalam ruangan untuk menghindari dampak cuaca dan menjaga kesehatan paru-paru serta jantung. Ditemani musik upbeat dan bersama teman-teman, dance menjadi olahraga sekaligus hobi seru untuk healing,” ujarnya.

Musim pancaroba yang kini semakin sulit diprediksi tidak hanya memengaruhi kesehatan fisik, tetapi juga berpotensi memicu stres. Di sinilah peran dance semakin menonjol.

Menurut dia, aktivitas ini dapat memotivasi untuk melakukan gerak yang bermanfaat bagi tubuh, sekaligus menjaga mood selalu gembira karena sifatnya yang menyenangkan dan bisa dilakukan bersama teman atau kerabat. Olahraga yang baik, pada akhirnya, adalah olahraga yang dapat kita lakukan secara konsisten karena terasa ringan dan penuh kesenangan.

Perbedaan drastis yang dirasakan oleh masyarakat, termasuk cuaca yang tidak menentu dan dampaknya pada kesehatan, juga diamati oleh pihak industri. Head Of Business Upper Respiratory & Women Health - Public Relations, PT Bintang Toedjoe, Andry Mahyudi, turut merasakan adanya perubahan ini. “Musim pancaroba seperti ini rentan membuat kita tumbang karena tubuh tidak hanya disibukkan kegiatan sehari-hari, tapi harus senantiasa beradaptasi cepat terhadap perubahan cuaca yang drastis,” ujarnya.

Ia pun menutup dengan sebuah optimisme terhadap kekayaan alam Indonesia sebagai solusi menghadapi tantangan cuaca. Gangguan saluran pernapasan memang menjadi highlight di musim pancaroba, dan penting untuk membantu kesehatan dengan solusi yang mengandung herba asli Indonesia. “Kita beruntung sekali di Indonesia punya kekayaan tanaman herbal yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung kesehatan dalam menghadapi musim pancaroba,” ujar Andry.

Read Entire Article
Politics | | | |