Wow... AI Dapat Mendeteksi Penyakit dari Keringatmu!

1 hour ago 2

Home > Didaktika Friday, 05 Dec 2025, 10:27 WIB

Mengumpulkan keringat tidak menimbulkan rasa sakit, sederhana, dan non-invasif, menjadikannya alternatif yang menarik selain darah atau urine.

UnsplashUnsplash

Keringat mengandung banyak informasi biologis yang, dengan bantuan kecerdasan buatan dan sensor generasi mendatang, dapat mengubah cara kita memantau kesehatan dan kesejahteraan, menurut sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Journal of Pharmaceutical Analysis.

Mengumpulkan keringat tidak menimbulkan rasa sakit, sederhana, dan non-invasif, menjadikannya alternatif yang menarik selain darah atau urine.

Dr. Dayanne Bordin dari University of Technology Sydney (UTS) menyoroti potensinya, terutama bagi mereka yang sudah memantau kesehatan mereka dengan perangkat yang dapat dikenakan.

Perangkat pemantau keringat seperti plester keringat Gatorade sudah tersedia, yang menganalisis laju keringat dan kehilangan natrium untuk saran hidrasi yang dipersonalisasi.

Inovasi terbaru dalam mikrofluida, elektronik yang dapat diregangkan, dan komunikasi nirkabel telah menghasilkan sensor keringat yang tipis dan fleksibel.

Plester yang dapat dikenakan ini menempel pada kulit, memungkinkan pengambilan sampel keringat secara real-time.

Dengan integrasi AI, perangkat ini dapat mendeteksi biomarker spesifik dan memberikan wawasan kesehatan yang dipersonalisasi.

Aplikasinya dapat berkisar dari melacak kehilangan elektrolit atlet hingga memantau kadar glukosa pada penderita diabetes—tanpa mengambil darah.

Keringat merupakan cairan diagnostik yang jarang digunakan, tetapi memiliki potensi besar untuk perawatan preventif.

Dr. Janice McCauley, juga dari UTS, mencatat manfaat pengukuran berbagai biomarker dan transmisi data nirkabel.

Kemajuan AI pada tahun 2023 telah memungkinkan pengenalan pola yang lebih baik dalam data keringat, membuka jalan bagi diagnostik yang lebih presisi.

Para peneliti UTS sedang mengembangkan perangkat mikrofluida ultra-sensitif untuk mendeteksi sejumlah kecil biomarker seperti glukosa dan kortisol.

Meskipun banyak dari perangkat ini masih dalam tahap prototipe, minat komersialnya semakin meningkat.

Dr. Bordin membayangkan masa depan di mana perangkat yang dapat dikenakan dapat memantau kadar hormon stres dan membantu mendeteksi kondisi kesehatan kronis sejak dini.

Image

Read Entire Article
Politics | | | |