262 Student Athlete Terpilih Ikut DBL Camp, Pelatihan Basket Pelajar Terbesar di Tanah Air

6 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 262 atlet pelajar (student athlet) mengikuti program kamp pelatihan basket pelajar terbesar, yakni Kopi Good Day DBL Camp 2025. Ajang ini dimulai pada Selasa (29/4/2025) sampai Ahad (4/5/2025) mendatang di GOR Soemantri Brodjonegoro dan Grand Atrium Kota Kasablanka, Jakarta.

DBL Camp 2025 diikuti 262 campers, sebutan untuk para atlet pelajar yang mengikuti pelatihan ini. Mereka terdiri dari 131 campers putra, 131 campers putri, serta 54 pelatih yang terpilih dari berbagai daerah di Indonesia.

Mereka akan mengikuti pelatihan basket intensif oleh para pelatih kaliber dunia dari World Basketball Academy (WBA) Australia. Pelatihan ini dipimpin langsung oleh legenda basket Australia Andrew Vlahov dan para pelatih DBL Academy.

Ratusan campers dan puluhan pelatih itu juga akan menjalani seleksi ketat demi memperebutkan gelar bergengsi sebagai Kopi Good Day DBL Indonesia All-Star 2025.

Para student-athlete dan pelatih yang mengikuti DBL Camp 2025 ini sebelumnya telah terseleksi dan dipilih secara ketat saat mereka berlaga di kompetisi DBL, yang terselenggara di 31 kota dan 23 provinsi di Indonesia. Ada juga campers yang berstatus sebagai Most Valuable Player dari Road to Honda DBL Central Sulawesi 2025 yang digelar di Palu.

Selain jalur seleksi dari kota penyelenggaraan liga musim 2024-2025, DBL Indonesia juga berupaya memperluas partisipasi dengan membuka dua jalur tambahan untuk menyeleksi anak masuk DBL Camp 2025. Dua jalur tambahan itu adalah Road to Kopi Good Day DBL Camp 2025. yang  khusus diadakan di Jakarta.

Lalu, ada juga program vote DBL Play Road to Kopi Good Day DBL Camp 2025, yang memungkinkan seluruh atlet pelajar di Indonesia mendapatkan kesempatan serupa. Termasuk yang di kotanya belum ada penyelenggaraan kompetisi DBL.

Salah satu yang mendapatkan kesempatan mengikuti DBL Camp, meskipun di kotanya tidak ada kompetisi DBL, adalah Muhammad Haikal Malik dari SMAN 1 Bengkulu Selatan. Ia menjadi satu-satunya peserta yang mewakili Provinsi Bengkulu di DBL Camp 2025. Sebelumnya, Haikal lolos lewat program DBL Play Road to Kopi Good Day DBL Camp 2025.

“Selama 20 tahun ini DBL dalam konteks liganya terus berinovasi untuk meluaskan partisipasi agar menjadi jalan menuju prestasi basket Indonesia. DBL Camp-nya sendiri juga terus berevolusi. Karena itu kita membuka selebar-lebarnya kesempatan bagi student-athlete yang sekolahnya tidak ikut DBL, atau di kota dan provinsinya belum ada DBL. Kami mengupayakan cara bagi mereka untuk bisa ikut,” ujar Azrul Ananda, CEO dan Founder DBL Indonesia.

Azrul mengatakan, DBL menyadari ajang yang mereka gelar bukan hanya satu-satunya jalan bagi anak-anak muda di Indonesia untuk berprestasi di basket dalam konteks pencarian pemain muda terbaik di Indonesia.

Azruk menambahkan, ia kebetulan juga mendapat amanat menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Kompetisi dan Pembinaan di DPP Perbasi, yang sedang mengembangkan beberapa kejuaraan antarklub.

"Insya Allah bulan Juli nanti di Surabaya kami akan menggelar Kejuaraan Nasional Antarklub usia 16 dan 18 tahun. Harapan kami, itu akan menjadi jalur lain. Kalau ada anak muda yang tidak bisa berprestasi lewat jalur sekolah, dia bisa berprestasi lewat jalur antarklub. Intinya membuka kesempatan sebesar-besarnya kepada anak Indonesia di mana pun dia berada untuk bisa berkembang dan maju di basket,” sambung Azrul.

Ketika DBL Indonesia terus berupaya memperluas partisipasi, dampak positifnya terus bisa dirasakan bersama. Yang terbaru dan terlihat di DBL Camp adalah adanya peningkatan jumlah pelatih perempuan.

Pada DBL Camp 2025 tercatat ada 11 pelatih perempuan dari total 54 pelatih peserta kamp. Mereka siap bersaing memperebutkan slot empat pelatih Kopi Good Day DBL Indonesia All-Star bersama para pelatih pria. Keberadaan 11 pelatih perempuan ini memecahkan rekor yang ada DBL Camp. Sebelumnya terbanyak hanya ada tujuh pelatih perempuan di DBL Camp edisi 2023.

Para pelatih perempuan ini merupakan sosok-sosok tangguh yang tak hanya berhasil membawa tim basket sekolahnya bersinar di level provinsi, melainkan juga mampu bersaing dengan pelatih pria hingga level nasional.

Dari panggung DBL Camp inilah setiap tahunnya selalu muncul talenta berbakat dari berbagai penjuru daerah di Indonesia. Program ini pun akhirnya menjadi semacam talent scouting untuk timnas, klub profesional, maupun tim basket perguruan tinggi. Dengan begitu, keberadaan DBL Camp membuka pintu bagi para atlet pelajar untuk melanjutkan karier basket profesionalnya. 

Read Entire Article
Politics | | | |