loading...
NEW YORK - Zohran Mamdani , pria berusia 34 tahun yang hingga beberapa bulan lalu kurang dikenal di luar politik lokal negara bagian New York, pada hari Selasa mengalahkan mantan Gubernur Andrew Cuomo dalam perebutan kursi wali kota kota terbesar di Amerika Serikat.
Kemenangan Mamdani, yang diproyeksikan oleh kantor berita Associated Press, menandai puncak kampanye yang menarik jumlah pemilih terbanyak ke kotak suara, menggalang pasukan relawan dari berbagai demografi dan lingkungan, serta mengalihkan perhatian dunia ke kontes kepemimpinan sebuah kota.
5 Fakta Zohran Mamdani Jadi Wali Kota Muslim Pertama di New York
1. Wali Kota Muslim Pertama di Kota New York
Sebagai anggota dewan negara bagian, Mamdani kini siap menjadi wali kota Muslim keturunan India pertama dalam sejarah Kota New York.
Ia telah mengalahkan Cuomo dalam pemilihan pendahuluan Partai Demokrat pada bulan Juni tahun ini. Cuomo, mantan gubernur negara bagian New York, yang mengundurkan diri pada tahun 2021 di tengah skandal pelecehan seksual, tetap bersaing sebagai kandidat independen setelah kalah dalam pemilihan pendahuluan dari Mamdani.
Sejak saat itu, Mamdani telah meraup suara tanpa henti, dengan fokus pada penjangkauan dari pintu ke pintu, kampanye multibahasa, dan pengorganisasian acara berbasis komunitas.
Dalam kemenangan Mamdani di New York City, para analis politik meyakini ada pelajaran yang lebih penting bagi Partai Demokrat, yang masih bergulat dengan kekalahannya dalam pemilihan presiden dan Kongres 2024.
Baca Juga: 7 Tantangan Zohran Mamdani Memimpin Kota New York, Salah Satunya Pajak bagi Orang Kaya
2. Dikenal sebagai Sosialis Demokrat
Zohran Kwame Mamdani adalah seorang sosialis demokrat berusia 34 tahun dan putra dari akademisi Uganda Mahmood Mamdani dan pembuat film India Mira Nair.
Lahir di Kampala, Mamdani pindah ke New York pada usia tujuh tahun. Ia meraih gelar Sarjana Studi Afrika dari Bowdoin College di Maine. Sebelum terjun ke dunia politik, ia bekerja sebagai konselor perumahan, membantu keluarga berpenghasilan rendah dalam mencegah penggusuran.
Dalam pemilihan Majelis Negara Bagian New York 2020, ia terpilih dari distrik ke-36, mewakili Astoria, Queens.
Awal tahun ini, ia menikahi Rama Duwaji, seorang seniman Suriah berusia 27 tahun yang tinggal di Brooklyn. Karyanya telah ditampilkan di berbagai publikasi seperti The New Yorker, The Washington Post, dan VICE, dan ia juga menekuni animasi dan keramik.
3. Mengkritik Perang Israel
Mamdani termasuk di antara pejabat terpilih Amerika yang paling vokal mengkritik perang Israel di Gaza. Dalam unggahan di X pada 31 Oktober 2024, Mamdani menyatakan, "Saya akan selalu tegas dalam bahasa saya dan berdasarkan fakta: Israel sedang melakukan genosida."
Ia juga merupakan pendukung kuat gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS). Dalam sebuah acara di Manhattan awal bulan ini, ia mengaitkan dukungan tersebut dengan "inti politik saya, yaitu antikekerasan".














































