loading...
Dalam Islam, bekerja merupakan ibadah yang bernilai sangat tinggi. Allah subhanahu wa taala sangat menghargai kerja keras dan karya nyata seseorang, bahkan ada banyak kebaikan. Foto ilustrasi/ist
Ada banyak kebaikan dalam mencari pekerjaan yang halal untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Apa saja kebaikannya dan bagaimana dalil yang memerintahkannya?
Dalam Islam, bekerja merupakan ibadah yang bernilai sangat tinggi. Allah subhanahu wa ta'ala sangat menghargai kerja keras dan karya nyata seseorang, bahkan ada banyak kebaikan dari rutinitas ikhtiar mencari nafkah halal yang dilakukan para suami ini.
Dalam salah satu hadis, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
“Tidak ada yang lebih baik dari usaha seorang laki-laki kecuali dari hasil tangannya (bekerja) sendiri. Dan apa saja yang dinafkahkan oleh seorang laki-laki kepada diri, istri, anak dan pembantunya adalah sedekah.” (HR. Ibnu Majah)
Hadis ini, bisa menjadi pemantik setiap Muslim untuk bersemangat bekerja, karena bekerja merupakan bagian dari kehendak dasar (fitrah) setiap orang. Maksudnya, setiap orang yang normal dan sehat akalnya tentu akan merasa senang bekerja guna memenuhi kebutuhannya, dan merasa ada sesuatu yang hilang bila tidak memiliki pekerjaan.
Ustadz Mubin Amrullah Lc, MSI, Direktur Markaz Tahfidz Daarut Tanziil Bogor Jawa Barat, menjelaskan, setidaknya ada 5 kebaikan yang akan diperoleh bila mencari nafkah halal yang dilakukan setiap hari. Alumni LIPIA Jakarta dan Magister Dirasah Islamiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini, merincinya sebagai berikut:
1. Mencari nafkah halal merupakan bentuk ketaatan atas perintah Allah
Allah subhanahu wa ta’ala memerintahkan kita dalam banyak ayat-Nya untuk berkerja dan bertebaran di muka bumi mencari karunia-Nya, serta memotivasi kita dengan balasan pahala terbaik-Nya ketika kita sanggup dan istiqamah dalam mengupayakan nafkah yang halal.
Sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta’ala,
هُوَ الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ ذَلُوْلًا فَامْشُوْا فِيْ مَنَاكِبِهَا وَكُلُوْا مِنْ رِّزْقِهٖۗ وَاِلَيْهِ النُّشُوْرُ
“Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu yang mudah dijelajahi, maka jelajahilah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” (QS. Al-Mulk: 15)
Baca juga: Sebelum Bekerja Lakukan 3 Amalan Ini, Dijamin Aktivitas Jadi Banjir Pahala
Imam Ibnu Katsir rahimahullah dalam kitab tafsirnya menjelaskan ayat tersebut, beliau menjelaskan, “Maka bepergianlah dari wilayahmu ke tempat mana pun yang kamu inginkan, serta kembalilah menuju wilayahmu dengan segala jenis keuntungan dan perdagangan, dan ketahuilah bahwa usahamu tidak akan membawa manfaat bagimu, kecuali yang Allah subhanahu wata’ala memudahkannya untukmu; karena itulah Allah subhanahu wata’ala berfirman,
وَكُلُوا۟ مِن رِّزْقِهِ
“Dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya.”
Usaha untuk tujuan tersebut tidak meniadakan kepasrahan kepada-Nya, seperti hadis riwayat Imam Ahmad, dari Umar bin al-Khattab, dia mengatakan bahwa dia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,