AirAsia Beli 50 Pesawat A321XLR Produksi Airbus Senilai Rp 198 Triliun

6 hours ago 4

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- AirAsia Berhad, anak usaha yang sepenuhnya dimiliki oleh Capital A Berhad, menandatangani perjanjian dengan Airbus senilai 12,25 miliar dolar AS atau sekitar Rp 198,35 triliun untuk pembelian 50 pesawat A321XLR. Maskapai asal Malaysia itu juga membuka opsi menambah 20 unit.

CEO Capital A Berhard (AirAsia) Tony Fernandes mengatakan, kesepakatan itu menjadi langkah besar bagi perusahaannya untuk mewujudkan visi sebagai maskapai jaringan berbiaya rendah pertama di dunia. Dia memang ingin merancang strategi multi-hub andalannya.

"Kami yang mempelopori perjalanan hemat di Asia, sekarang saatnya naik ke level berikutnya. AirAsia sedang bertransformasi menjadi maskapai jaringan berbiaya rendah pertama di dunia," kata Tony dalam media briefing yang digelar secara virtual diikuti di Jakarta pada Jumat (4/7/2025) malam WIB.

Menurut dia, langkah pembelian itu adalah upaya perwujudan mimpi perusahaan untuk mendekatkan dunia kepada masyarakat, khususnya di kawasan Asia Tenggara. "Ini adalah tentang pertumbuhan yang potensial, membuka koneksi lintas benua di luar ASEAN, dan semakin memasyarakatkan terbang bagi siapa saja," kata Tony.

"Dulu kami membuka kesempatan bagi masyarakat ASEAN menjelajahi Asia, sekarang kami ingin dunia melihat ASEAN dan sebaliknya. Kehadiran pesawat Airbus A321XLR dan Airbus A321LR menjadi kunci utama untuk mewujudkan mimpi ini, dan kami bangga menjadi yang terdepan untuk membuat dunia terasa lebih dekat," ucap Tony menambahkan.

Adapun semua pesawat baru itu dijadwalkan mulai dikirim pada 2028 hingga 2032. Pesawat generasi terbaru A321XLR tersebut akan melengkapi armada Airbus milik AirAsia yang saat ini didominasi oleh keluarga A320 dan A330.

Langkah itu mendukung strategi jangka panjang AirAsia untuk menghadirkan konektivitas terbaik di Asia dan sekitarnya. Kebijakan itu diambil sambil tetap menjaga model berbiaya rendah melalui efisiensi rute, optimalisasi penggunaan pesawat, dan produktivitas armada.

Armada baru juga menjadi tulang punggung transformasi AirAsia. Menurut Tony, strategi multiarmada memungkinkan AirAsia menyesuaikan kapasitas dengan permintaan, mengurangi konsumsi bahan bakar, serta mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan dan kompetitif di pasar global.

CEO Commercial Aircraft Airbus, Christian Scherer menjelaskan, pesawat A321XLR menawarkan penghematan bahan bakar per kursi hingga 20 persen dibandingkan A321Neo. Sehingga berdampak signifikan pada kinerja emisi dan efisiensi operasional.

"Penambahan pesawat Airbus A321XLR akan membuka peluang baru bagi AirAsia untuk melayani penerbangan langsung, menghubungkan kota-kota utama dan sekunder di berbagai belahan dunia," kata Christian Scherer.

Read Entire Article
Politics | | | |