Angka Kecelakaan Tinggi, Alasan Flyover Sitinjau Lauik Dibangun

13 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum menyatakan, pembangunan Jalan Layang Sitinjau Lauik (flyover) yang berada di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat dilatarbelakangi tingginya angka kecelakaan lalu lintas di ruas jalan tersebut. Hal tersebut disampaikan Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sumbar Tabrani saat menjelaskan rencana pembangunan Jalan Layang Sitinjau Lauik sekaligus peletakan batu pertama yang dihadiri langsung Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade, Gubernur Sumatera Barat H. Mahyeldi dan pemangku kepentingan lainnya.

"Tingginya angka kecelakaan lalu lintas antara Panorama 1 dan Panorama 2 Sitinjau Lauik ini menjadi pertimbangan pembangunan jalan layang ini," katanya di Padang, Sabtu (3/5/2025).

Berdasarkan data yang dihimpun kepolisian angka kecelakaan lalu lintas di kawasan Jalan Layang Sitinjau Lauik antara 2020 hingga 2024 mencapai 100 kejadian. Dari angka itu 36 orang di antaranya meninggal dunia, 13 orang luka berat dan sisanya luka ringan.

Kecelakaan lalu lintas tersebut di antaranya truk pengangkut logistik dari arah Kota Padang menuju Solok maupun sebaliknya mengalami rem blong hingga terjun ke jurang.

Selain menimbulkan korban jiwa dan kerugian materiil, kondisi itu juga menghambat arus perekonomian.

Tidak hanya itu, sambung dia, bencana tanah longsor dan kemacetan di sepanjang ruas Jalan Sitinjau Lauik juga kerap menjadi hambatan serta ancaman keselamatan bagi pengguna jalan. 

Nantinya, proyek tersebut akan membebaskan tiga titik lokasi hazard.

Berdasarkan kajian, tanjakan Sitinjau Lauik merupakan titik yang paling tinggi dengan gradian 22 persen serta radius tikungan tujuh meter.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI asal Provinsi Sumatera Barat, Andre Rosiade mengatakan, pembangunan Jalan Layang Sitinjau Lauik sangat mendesak mengingat pentingnya keberadaan ruas jalan itu bagi masyarakat termasuk mendukung perekonomian di Ranah Minang.

Andre mengatakan, pembangunan Jalan Layang Sitinjau Lauik merupakan salah satu bentuk komitmen dari Presiden Prabowo Subianto kepada masyarakat di Sumbar dalam mendukung pembangunan infrastruktur serta mempercepat pertumbuhan ekonomi. 

Sebelumnya, Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya (HK) Adjib Al Hakim memperkirakan pengerjaan Flyover atau jalan layang Sitinjau Lauik yang menghubungkan Kota Padang dengan Solok, Provinsi Sumatera Barat rampung dalam kurun waktu 2,5 tahun.

"Proyek bernilai Rp 2,793 triliun ini diperkirakan akan selesai dalam waktu 2,5 tahun masa konstruksi, dan 10 tahun masa operasi," kata EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim.

sumber : ANTARA

Read Entire Article
Politics | | | |