16 hours ago
5
Salah satu kantor produsen baterai EV nomor satu dunia CATL berdiri di luar pusat penelitian dan pengembangannya serta kantor pusat pembuat baterai China, di Ningde, provinsi Fujian, Tiongkok, 8 November 2024.
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-Produsen baterai kendaraan listrik (EV) nomor satu dunia asal China CATL tengah mencari pinjaman sekitar 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp 16,4 triliun untuk investasi di Indonesia.
Pinjaman tersebut, menurut Bloomberg dalam sebuah laporan Selasa (6/5/2025) mengutip sumber-sumber yang mengetahui masalah tersebut, yang memiliki jangka waktu lima hingga tujuh tahun. Dananya akan digunakan untuk usaha patungan perusahaan tersebut, yang berencana membangun pabrik produksi sel baterai di Karawang, Jawa Barat, menurut laporan tersebut.
“Negosiasi dengan calon pemodal sedang berlangsung dan rincian pinjaman dapat berubah,” kata laporan tersebut.
Oktober lalu, CATL, melalui anak perusahaannya CBL International Development, membentuk usaha patungan dengan perusahaan baterai milik negara Indonesia, Indonesia Battery Corp.
Usaha patungan tersebut berencana untuk berinvestasi 1,2 miliar dolar AS di Indonesia guna membangun pabrik pembuatan sel baterai dengan kapasitas tahunan yang direncanakan sebesar 15 GWh. Pabrik itu diharapkan beroperasi secara komersial pada tahun 2027.
CATL merupakan produsen baterai EV terbesar di dunia, dengan pangsa global sebesar 38,2 persen pada Januari-Februari, menurut peneliti pasar Korea Selatan SNE Research.
Per 30 September 2024, CATL memiliki 13 lokasi produksi baterai di seluruh dunia, menurut prospektusnya untuk pencatatan di Hong Kong, yang diperbarui hari ini.
Perusahaan tersebut telah mencapai produksi massal sel baterai lithium-ion di pabriknya di Thuringia, Jerman, dan sedang membangun pabrik di Hungaria.
Desember lalu, CATL mengumumkan akan membentuk usaha patungan dengan Stellantis untuk membangun pabrik baterai litium besi fosfat (LFP) di Spanyol, yang akan menjadi pabrik ketiga CATL di Eropa, dengan total investasi yang direncanakan sebesar 4,26 miliar dolar AS.
sumber : Cnevpost.com
