BEI Catat 667 Saham Syariah Hingga Maret 2025, Tumbuh 109,8 Persen dari 2015

3 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan tren pertumbuhan saham syariah di pasar modal Indonesia. Tercatat peningkatan saham syariah di BEI mencapai hingga 109,8 persen dalam satu dekade.

"Hingga Maret 2025 jumlah saham syariah tercatat 667 saham syariah, bertumbuh hampir 110 persen dari 2015 sampai dengan 2025," kata Direktur Pengembangan Perusahaan PT BEI I Gede Nyoman Yetna dalam acara Go Public Workshop 2025 bertajuk 'Navigating Indonesia's Market Needs & IPO Opportunities for Shariah Fintech' yang digelar Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI) di Gedung BEI, Rabu (30/4/2025). 

Setiap tahunnya, terjadi tren peningkatan jumlah saham syariah di BEI. Perinciannya, pada 2015 jumlah saham syariah mencapai 318, 2016 (331), 2017 (365), 2018 (399), dan 2019 (429). Lalu pada 2020 -pada momen pandemi Covid-19), jumlah saham syariah turun tipis menjadi 424, lalu kembali meningkat menjadi 469 pada 2021, berlanjut naik pada 2022 sebanyak 533, 2023 (621), dan 2024 (658). Lantas hingga Maret 2025 mencapai hingga 667 saham syariah. 

BEI juga mencatat, tren peningkatan terjadi pada pertumbuhan investor syariah dari tahun 2019 hingga berjalannya tahun 2025. Pada 2019 tercatat angka investor syariah sebanyak 68.599, lalu pada Februari 2025 mencapai hingga 170.248 investor syariah. 

"Data menggambarkan dari sisi pertumbuhan investor dari 2019 hingga 2025 terjadi pertumbuhan 2,5 kali," ungkapnya. 

Dari jumlah investor syariah sebanyak 170.248, sebanyak 13.274 atau sekitar 8 persen diantaranya merupakan investor syariah aktif. Diketahui, secara umum jumlah investor di pasar modal Indonesia atau BEI tercatat mencapai hingga 16 juta investor, dengan angka kapitalisasi pasar sebanyak Rp 11.456 triliun. 

I Gede mengatakan, potensi Indonesia terbilang cukup kuat untuk menjadi pasar modal syariah. Ia menyebut, BEI terbuka untuk terus berkolaborasi dengan berbagai stakeholder untuk mengembangkan pasar modal Indonesia. Termasuk perusahaan-perusahaan fintech syariah, yang tergabung dalam AFSI. 

"Kami dari BEI membuka kesempatan buat kita berkolaborasi. Tentu harapannya pasar modal dan pasar modal syariah dapat terus tumbuh," ujar I Gede. 

Read Entire Article
Politics | | | |