Bisakah Makanan yang Kita Makan Membantu Mencegah Kanker?

6 hours ago 5
alodokter

Kanker adalah penyakit yang ditakuti banyak orang. Kanker terjadi ketika sel-sel dalam tubuh mulai tumbuh dengan cara yang tidak seharusnya.

Meskipun ada banyak alasan mengapa seseorang mungkin terkena kanker —seperti genetika, usia, atau paparan bahan kimia berbahaya— penelitian menunjukkan bahwa makanan yang kita makan juga dapat berperan penting dalam mencegahnya. Selama bertahun-tahun, para ilmuwan telah mempelajari hubungan antara pola makan dan risiko kanker.

Semakin banyak penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan tertentu—dan menghindari makanan lain—dapat membantu menurunkan risiko terkena kanker. Meskipun pola makan saja tidak dapat menjamin perlindungan, pola makan merupakan salah satu faktor gaya hidup yang dapat kita kendalikan.

Sebagai contoh, sebuah tinjauan besar yang diterbitkan dalam The Lancet menemukan bahwa pola makan yang kaya buah dan sayur dikaitkan dengan penurunan risiko beberapa jenis kanker, terutama kanker sistem pencernaan. Makanan ini kaya akan serat, vitamin, mineral, dan senyawa tumbuhan alami yang disebut fitokimia. Fitokimia dapat membantu melindungi sel dari kerusakan yang dapat menyebabkan kanker.

Serat merupakan bagian penting lainnya dari upaya pencegahan kanker. The World Cancer Research Fund melaporkan bahwa mengonsumsi banyak makanan kaya serat—seperti biji-bijian utuh, kacang-kacangan, buah-buahan, dan sayuran—dapat mengurangi risiko kanker kolorektal. Serat membantu makanan bergerak melalui sistem pencernaan lebih cepat, yang dapat mengurangi waktu zat berbahaya bertahan di dalam tubuh.

Di sisi lain, beberapa makanan dapat meningkatkan risiko kanker. Daging olahan seperti bacon, hot dog, dan sosis telah diklasifikasikan sebagai "karsinogenik" oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Ini berarti terdapat bukti kuat bahwa makanan ini dapat menyebabkan kanker, terutama kanker kolorektal. Daging merah, seperti daging sapi dan domba, juga dapat meningkatkan risiko kanker jika dikonsumsi dalam jumlah besar dalam jangka waktu lama.

Gula sendiri tidak secara langsung menyebabkan kanker, tetapi mengonsumsi banyak makanan manis dapat menyebabkan obesitas—dan kelebihan berat badan merupakan faktor risiko yang diketahui untuk setidaknya 13 jenis kanker, termasuk kanker payudara, ginjal, dan hati. Itulah sebabnya menjaga berat badan yang sehat melalui diet dan olahraga juga dianggap sebagai bagian penting dari pencegahan kanker.

Area minat lainnya adalah peran alkohol. Penelitian telah menunjukkan bahwa mengonsumsi alkohol meningkatkan risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker mulut, hati, dan payudara.

Semakin banyak alkohol yang dikonsumsi seseorang, semakin tinggi risikonya. Mengurangi asupan alkohol atau menghindarinya sama sekali dapat menurunkan risiko tersebut.

Beberapa orang juga mempertanyakan tentang suplemen. Meskipun suplemen vitamin dan mineral dapat membantu dalam beberapa situasi, sebagian besar penelitian mendukung asupan nutrisi dari makanan utuh daripada pil.

Misalnya, suplemen beta-karoten dosis tinggi telah dikaitkan dengan risiko kanker paru-paru yang lebih tinggi pada perokok. Jadi, mengonsumsi wortel memang baik—tetapi mengonsumsi suplemen dosis tinggi mungkin tidak.

Singkatnya, tidak ada makanan ajaib yang dapat sepenuhnya mencegah kanker. Namun penelitian mendukung bahwa pola makan seimbang—kaya buah, sayur, biji-bijian utuh, dan rendah daging olahan serta alkohol—dapat menurunkan risiko Anda. Melakukan perubahan kecil yang sehat dalam apa yang kita makan setiap hari dapat membantu kita tetap sehat dalam jangka panjang.

Read Entire Article
Politics | | | |