Khafidhotus Sholikhah31
Bisnis | 2025-06-22 11:35:53

Oleh:Khafidhotus Sholiakhah
Ekonomi digital Indonesia menunjukkan pertumbuhan luar biasa. Berdasarkan laporan e-Conomy SEA 2024, nilai ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai US$109 miliar pada tahun 2025—terbesar di kawasan Asia Tenggara. Namun, di balik geliat pertumbuhan tersebut, masih banyak pelaku bisnis digital yang belum memiliki kesadaran manajemen risiko yang memadai.
Banyak startup dan platform digital lebih mengutamakan kecepatan pertumbuhan, akuisisi pengguna, dan ekspansi pasar. Sayangnya, banyak dari mereka justru mengabaikan aspek penting seperti keamanan data, kepatuhan hukum, dan etika platform. Kebocoran data, pelanggaran privasi, hingga ketidakjelasan kontrak digital menjadi masalah yang semakin sering muncul di era digital yang makin terbuka ini.
Manajemen risiko bukan sekadar tanggung jawab perusahaan besar, melainkan keharusan sejak tahap awal sebuah bisnis digital dibangun. Kepatuhan terhadap regulasi, perlindungan terhadap data pengguna, dan transparansi layanan harus menjadi bagian dari fondasi bisnis digital yang sehat. Kepercayaan pengguna adalah aset, bukan angka statistik.
Indonesia tidak kekurangan talenta dan ide digital. Yang dibutuhkan adalah budaya kehati-hatian dan tanggung jawab. Bisnis digital yang hebat bukan hanya yang cepat tumbuh, tetapi yang juga mampu bertahan menghadapi guncangan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.